Membuka histori Binter Merzy pasti sobat akan berpikir 30 tahun yang lampau. Dimana pada periode ’80-an produk importir Kawasaki di waktu itu PT Bintang Terang memasarkan produknya di Indonesia. Kualitas dan wibawa motorist layaknya bangsawan jika memiliki Binter Merzy. Kapastitas terbesar dan fitur ditawarkan pada zamannya, Binter Merzy merupakan besutan paling gaul.
Sayangnya, produksi kuda besi dengan kapasitas silinder 200 cc ini tergolong pendek. “Hanya 6 tahun dari ’80 sampai ’86. Produksinya tidak banyak, spare part juga susah, karena diproduksi terbatas pada waktu itu. Berbeda dengan motor lainnya,” buka Indras Setio Wahono dari Joglo Motor (JM), Purwokerto.
Bukan cuma fast moving saja yang susah, namun untuk urusan servis pun tidak sembarangan. Karena perlu ketelitian. Banyak kasus untuk jenis Merzy platina suka ngadat, karena komponen platina bisa bergeser. “Saya juga menawarkan untuk ubah platina jadi CDI, biayanya murah dan bisa ditunggu,” papar ayah dua putra ini.
Contoh lainnya untuk karburator, banyak barang orisinil namun biasanya barang baru yang sudah lama di toko malah susah diseting. Makanya, Indras justru memakai karbu imitasi. Mekanik yang sudah buka bengkel dari akhir ’90-an ini, JM juga melayani urusan restorasi. Uniknya, ‘pasien’ bukan cuma dari wilayah Banyumasan saja. Namun customer dari Jawa Barat dan DKI Jakarta juga banyak. “Harga bersahabat,” ujar Pentolan klub Merzy Young Biker (MYB), Purwokerto ini. (www.motorplus-online.com)
Joglo Motor
Jl. Sunan Ampel No. 17A, Tambak Sorga, Purwokerto, Jawa Tengah.
HP 0856-4761-9900.
KOMENTAR