Road Race Luar Jawa Alami Kesulitan Transportasi Logistik

Motorplus - Kamis, 19 Desember 2013 | 12:04 WIB
motorplus
Road Race Luar Jawa Alami Kesulitan Transportasi Logistik

motorplus
Road Race Luar Jawa Alami Kesulitan Transportasi Logistik

Musim depan MotoPrix semakin jadi balapan yang mengancam. Ancaman ini untuk tim-tim peserta MotoPrix. Padahal, peringatan yang enggak bagus ini sudah dirasakan sejak tahun-tahun sebelumnya.

“Enggak masuk akal ditambah dua seri. Budget akan jauh lebih besar. Se-dangkan tahun lalu yang 7 seri saja anggaran benar-benar diirit. Paling kasihan yang privateer. IMI harus lihat peta Sumatera deh,” ujar Martha, Manager tim Honda Indaco, Medan. “Sudah kelewat banyak. Jarak tempuh Sumatera jauh antar provinsi. Setiap tim kesedot dananya hanya untuk transportasi,” timpal Apmansyah Tanjung, manager tim Yamaha Alfa Scorpii, Medan.

Nah, ancaman yang dimaksud pendanaan tim MotoPrix luar Jawa untuk musim depan. Region 1 atau Sumatera yang musim lalu 7 putaran, bertambah jadi 9 seri. Region 5 atau Sulawesi yang tetap 7 putaran tahun depan, tapi tetap saja harus dievaluasi.

“Parah, 7 seri tahun ini enggak ada evaluasi. Pemilihan sirkuit seenaknya. Seri terakhir aja panjang trek cuma 700 meter dan lebarnya cuma 7. Seri lainnya trek pas-pasan. Apakah jumlah 7 seri harus dipertahankan,” timpal Lilo, pemilik tim Honda Lilo, Makassar, Sulawesi Selatan.

Tuh dia omongan dari tiga tim luar Jawa. Ucapan mereka kelihatan jelas dan terang benderang problem yang akan jadi pengancam keberlangsung balap luar Jawa. Ancamannya masalah pendanaan dan kualitas event.

“Harusnya IMI berpikir kualitas balapan harus diberesin dulu. Mendingan jumlah serinya 5, tapi sirkuitnya layak dan sesuai aturan. Pengeluaran tim pun ringan,” kata Lilo.

Problem trek di region Sulawesi di- alami juga di Sumatera. Alasan mengambil contoh dua region ini jelas. Sulawesi dan Sumatera parameter balapan luar Jawa.

“Beberapa seri tahun ini sirkuit layaknya cuma untuk kejurda. Beban bertambah biaya seberang pulau ke Batam butuh Rp 7 juta sekali untuk nyebrang mobil tim,” urai Apmansyah yang berkantor di Alfa Scorpii, Medan. “Tahun ini ada salah satu seri yang biayanya besar, tapi air dan penginapan susah. Itu pun sirkuitnya enggak layak,” timpal Martha.

Dua poin penting omongan tim-tim luar Jawa yang jadi ancaman tahun depan. Pertama jumlah seri yang tidak pernah diimbangi dengan kualitas balap standar kejurnas. Poin kedua, seri yang terlalu banyak plus kualitasnya tidak standar nasional malah bikin tinggi pengeluaran tim. (www.motorplus-online.com)

Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular