Regulasi balap Moto3 yang dirasakan terlalu longgar dalam 2 tahun pelaksanaannya, membuat Honda selaku manufaktur yang berlaga di kelas itu merasa dirugikan. Lantaran manufaktur asal Austria yaitu KTM, justru mengembangkan mesin melebihi standar yang ada. Bahkan banyak pihak yang mengklaim biaya pengembangannya jauh di atas yang dikeluarkan Honda.
Kondisi ini membuat Honda tidak ingin tinggal diam. Manufaktur asal Jepang itu pun mulai mengembangkan versi terbaik NSF250R miliknya. Dari beberapa hasil tes, hasilnya cukup memuaskan. Lantaran melalui Alex Rins dan Alex Marquez, Honda sudah mampu tampil lebih baik.
Melihat gelagat persaingan yang sudah mengarah ke kekuatan sisi finansial tersebut, membuat Grand Prix Commission (GPC), ambil keputusan. Yaitu memperketat regulasi teknis, termasuk total harga paket mesin dan up grade yang dilakukan manufaktur.
“Hal pertama yang kami kuatkan, adalah memasok rolling chassis yaitu basis rangka. Termasuk didalamnya penambahan mesin, ECU (elektronik), datalogger dan transponder dengan total harga 85 ribu euro alias Rp. 1,4 milyar. Semua biaya tersebut harus sudah memasukkan biaya up grade komponen yang dilakukan manufaktur. Up grade komponen ini juga harus dipasok ke semua tim yang menggunakan mesinnya,” jelas pernyataan yang dirilis GPC.
“Berbeda dengan pasokan rangka komplit yang menyertakan suspensi dan sistem pengereman. Ini harus melalui homologasi dari GPC. Itu pun hanya tim-tim yang mendapat ijin dari GPC yang boleh menggunakannya,” lanjut pernyataan tersebut. (motorplus-online.com)
KOMENTAR