Diringkusnya oknum penebar ranjau paku di kawasan Roxy, Jakarta Pusat pada Jumat pagi (27/12) kemarin, menjadi perhatian banyak orang. Selain karena orangnya dikeroyok massa, motornya juga dibakar hingga hanya rangka saja.
Insiden penangkapan ini dilakukan Yossy Manado, ketua komunitas Semut Orange yang sedang menyisir ranjau paku di kawasan tersebut. Ia geram, lantaran aksi penebar ranjau paku ini dilakukan hampir tiap hari. Yossy mengaku bisa membawa pulang 7 kg – 11 kg ranjau paku setiap harinya.
“Aksi penebar ranjau paku ini, sebenarnya mereka lakukan untuk menjual ban dalam asal Cina. Jadi mereka buka lapak di beberapa titik di kawasan Roxy hingga Cideng. Ban dalam ini harga belinya cukup murah yaitu sekitar Rp. 6.000 hingga Rp. 6.500. Tapi mereka bisa jual hingga ratusan ribu rupiah. Belum sewa tambalnya. Ya profesi mereka juga sebagai tukang tambal ban,” jelas Yossy.
“Saya sendiri punya usaha tambal ban, tapi kasian juga melihat orang-orang yang lewat tiap hari banyak juga yang menambal bannya kalau lewat sini. Warga dibuat resah, makanya saya tidak tinggal diam. Kami dari komunitas Semut Orange pun selalu melakukan penyisiran ranjau paku setiap hari. Toh warga juga sudah tahu kami kerja untuk mereka,” ungkapnya.
Semoga saja tertangkapnya oknum penebar ranjau paku ini, membuat efek jera para pelakunya. Termasuk pebisnis ban dalam asal Cina yang kabarnya produk itu tak mempunyai label SNI (Standar Nasional Indonesia) atau NPB (Nomor Pendaftaran Barang). (motorplus-online.com)
KOMENTAR