Final (Seri III) IRC Powertrack Championship (IPC) 2013, yang digelar di sekitar GOR Sasana Adikarsa, Kab. Brebes, Jateng, Sabtu-Minggu (21-22/12) jadi catatan untuk tahun depan. Powertrack masih terbelah antara keinginan jadi kejurnas dan tetap seperti sekarang.
“Tahun ini masih dalam tahap awal. Anggap saja proses untuk mengenal arti dari powertrack sebenarnya. Jika dilihat dari segi peserta yang lebih mengutamakan pembalap kelas senior, masih terbilang sedikit. Sekarang aja cuma diikuti 13 pembalap senior. Jadi, jangan terburu-buru dimasukkan dalam kejurnas,” ujar Tommy MJ, grasstracker asal Sumedang, Jabar dari tim IRT 18 Raksagama HDN Budi Family RT JMR Custom.
Memang, sekarang ini jumlah pembalap senior yang turun di IPS semua seri hanya 9 orang. Tahun depan bisa jadi akan memancing para pembalap senior cakar tanah yang lain ikutan turun.
“Powertrack balapan yang paling bergengsi di gasstrack. Sudah pasti jenjangnya pun sangat jelas. Tinggal bagaimana mengatur ketentuan dalam status kejurnas itu, agar jangan sampai berbenturan de-ngan predikat serupa di event grasstrack seperti kejurnas grasstrack region,” tutur M. Fachmi, manajer tim MPS Honda Banten KYT IRC R9 Bagja Bilqis Try Ink.
Artinya, jika powertrack statusnya jadi kejurnas, secara otomatis predikat juara nasional akan ada dua, kejurnas grasstrack region dan kejurnas powertrack.
“Semua kembali lagi pada aturan. Regulasinya harus jelas. Jangan sampai pembalap dibuat bingung dengan predikat kejurnas. Tahun ini aja juara nasional grasstrack kan tidak ada karena diawal tahun powertrack dikabarkan kejurnas untuk grasstrack. Eh, faktanya bukan kejurnas,” ungkap Akbar Taufan yang jadi Juara Umum untuk Bebek 2-tak Modifiaksi dan Bebek 4-tak Modifikasi di IPC.
Memang, powertrack dijadikan kejurnas enggak gampang. Banyak faktor yang harus diperhatikan, terutama untuk para promotor. Seandainya powertrack dijadikan kejurnas yang mempertemukan juara senior grasstrack di tiap region, budget yang digelontorkan promotor pasti membengkak. Berbeda kalau tiap region sanggup menggelar powertrack.
“Sejak awal powertrack tidak dibikin untuk kejurnas. Karena itu, hanya meng-utamakan pembalap senior,” kata Frans Tanujaya, Kabid Balap Motor Off Road PP IMI.
“Biarkan berjalan seperti ini. Semoga nanti pembalap akan paham. Sehingga tahun depan bisa lebih kompetitif dengan tracker senior yang makin banyak,” cuap Bagus Prasmita, runner up Bebek Modifikasi 2-tak senior dari tim Leovani Sumber Karya BP 23 Akpol Semarang. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR