Konsekuensi Pengetatan Regulasi di MotoGP, Jadi Pro-Kontra Masa Depan

Motorplus - Senin, 30 Desember 2013 | 21:27 WIB

Penegasan Dorna Sports tentang regulasi sistem elektronik di MotoGP yang bakal semakin diperketat, terus saja menjadi pro-kontra. Regulasi yang meliputi pembatasan penggunaan perangkat lunak alias software ECU yang diproduksi sendiri, menjadi bahasan paling besar.

Bagi tim-tim privatir, pemberlakuan regulasi ini, bukanlah sesuatu yang mengganggu. Lantaran mereka justru diuntungkan. Namun bagi tim-tim manufaktur seperti Honda, Yamaha dan Ducati, pasti akan ada sesuatu yang janggal. Mereka tidak bisa lagi menyimpan rahasia setting software hasil pengembangan sendiri yang selalu jadi penguatan tim manufaktur selama ini.

Honda adalah salah-satunya yang menolak keras penyamaan penggunaan software ECU, yang bakal diawali tahun 2017 nanti. Dengan tegas Shuhei Nakamoto selaku Vice President Honda Racing Corporation (HRC), menolak turun di MotoGP jika itu dilakukan penyelenggara.

Terdengar mengancam? Hmm, sepetinya memang begitu. Tapi tidak ada yang bisa dilakukan Honda jika memang itu terjadi. Lantas apakah mereka bakal keluar dari MotoGP karena hal itu saja? mungkin terlalu terdramatisir.

Tapi Dorna Sports rasanya takkan merugi. Sebab Suzuki bakal berada di MotoGP 2015 dan Aprilia di MotoGP 2016. Jadi tim manufaktur tetap akan ada. (motorplus-online.com)

Penulis : Motorplus
Editor : Nurul


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular