Salah satu perlengkapan paling diburu pengendara saat musim hujan tiba, sudah pasti jas hujan. Jas hujan menjadi peranti wajib bagi mereka yang memang harus tetap riding meski diguyur hujan. Untuk yang sehari-hari berkendara, tentunya ini sudah bukan jadi masalah. Hujan sudah seperti teman.
Menerobos hujan saat berkendara tentu harus memiliki senjata ampuh agar tubuh dan barang bawaan tidak ikut basah. Makanya, jas hujan yang digunakan harus berkualitas oke dalam menghalau guyuran air dari langit. Di pasaran banyak jenis dan macam jas hujan. Umumnya dibedakan dari jenis dan bahan yang digunakan. Masalah desain dan pilihan warna, juga sudah banyak pilihan.
“Jas hujan yang banyak tersedia umumnya dari bahan karet, plastik, dan model parasut. Untuk jenisnya ada yang dijual sepasang. Yakni, baju dan celana, dan ada juga model ponco yang desainnya seperti jubah,” ucap Hari penjual jas hujan di Jl. Ciledug Raya No. 97B.
Dari segi desain, model jas hujan baju dan celana tentunya jauh lebih aman ketimbang model ponco. Ya, karena model jas hujan ini bentuknya menyerupai pakaian sehari-hari sehingga aman ketika dipakai berkendara.
Beda dengan model ponco yang secara model menyerupai jubah. Sehingga membuat jas hujan ini lebih rawan nyangkut ketika dipakai berkendara. Meski dipilih karena paling praktis, model ponco terkenal kurang sip ketika diajak sedikit ngebut atau berkendara di keramaian.
Sementara untuk bahan, umumnya jas hujan yang banyak dijual di pinggir jalan menggunakan bahan plastik biasa. Bahan ini digunakan agar biaya produksi lebih rendah. Makanya harga jual jas hujan jenis ini lebih murah dibanding model atau jenis lainnya. Salah satu kelemahan tipe ini mudah sobek di bagian selangka.
Bahan perasut atau terpal menjadi bahan kedua yang paling mudah dijumpai. Umumnya harga jas hujan yang menggunakan bahan dasar ini dibanderol lebih mahal dibanding model plastik biasa. Keunggulannya sudah pasti lebih kuat jika dibandingkan jas hujan berbahan dasar plastik biasa. Namun kekurangan jas hujan jenis ini ada di jahitan. Umumnya, di bagian jahitan air akan masuk melalui lubang jarum jahit.
Jas hujan yang terkenal baik dalam menghalau air dibuat menggunakan bahan dasar polyvynil chloride atau PVC. Jas hujan dari bahan PVC lebih tebal dan lebih kedap terhadap air. Selain itu, bahan ini tidak dijahit alias dipress. Sehingga dengan begitu air tidak merembes melalui lubang jahitan. "Bahan PVC paling kuat menghalau air masuk. Karakternya yang lentur dan tebal juga membuatnya tidak mudah sobek. Makanya, harga jual jas hujan PVC lumayan mahal," tutup Bejo yang punya toko di Cinere, Depok. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR