Inilah kategori yang terus membesar. Motor batangan ini memang jadi alternatif biker. Bahkan posisinya terus menggerogoti model bebek. Kategori ini yang tidak tergerus oleh kehadiran kategori tanpa persneling alias skubek. Dalam beberapa tahun belakang kategori motor laki ini persentasenya di bawah 10 persen dari penjualan nasional. Pada penjualan 2013 hingga November motor sport mencatat penjualan sebesar 1,001 juta unit atau sekitar 14 persen dari total penjualan sepeda motor nasional.
Manufacturing yang tergabung dalam AISI, tercatat semua produsen terlibat dalam persaingan di segmen ini. Yakni Yamaha, Honda, Suzuki, Kawasaki dan TVS. Untuk kategori bebek ini, terbagi di kelas 125 cc, 150 cc dan 200 cc, 250 cc hingga motor besar yang berkapasitas lebih dari 250 cc.
Di kategori motor sport, pabrikan Yamaha menjual sebanyak 503 ribu atau sebanyak 50 persen dari total penjualan motor sport. Sedangkan Honda menjual sebanyak 358 ribu unit. Pabrikan Suzuki dan Kawasaki serta TVS masing-masing menjual sebanyak 3.063 unit, 134 ribu unit dan 3.194 unit. Sedangkan untuk kategori sport terbesar berada di kapasitas 150 cc dengan penjualan sebesar 937 ribu atau sebesar 93 persen lebih. Kemudian di kapasitas 250 cc dengan penjualan 34 ribu lebih atau sekitar 3,4 persen.
Nah, untuk kategori sport yang paling laris di tahun 2013 sampai bulan November yakni Yamaha V-ixion dengan total penjualan 432.300 unit. Posisi berikutnya adalah Honda CB150R dengan penjualan total penjualan di angka 166 ribu dan berikutnya Yamaha Byson dengan penjualan sebesar 64 ribu unit.
Paling menarik perhatian di kelas motor sport ini adalah banyaknya pilihan bagi masyarakat. Baik di kelas low-end, middle atau high, bahkan kelas super premium dengan kapasitas mesin yang mencapai lebih dari 1.000 cc kini bisa dinikmati oleh konsumen dengan kehadiran dua pabrikan seperti Kawasaki dan Yamaha.
Melihat arah perkembangan bisnis roda dua Tanah Air saat ini, bisa diprediksi kalau motor sport akan menjadi alternatif bagi pengguna motor selain varian jenis skubek. Bahkan bukan tidak mungkin dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan, kategori ini akan menggeser kategori bebek yang sepertinya dari tingkat angka laku, lambat laun sudah habis masanya. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR