Test Ride Yamaha TMAX 530, Jajal Big Skubek Gambot Mbah-nya Mio

Motorplus - Kamis, 30 Januari 2014 | 10:50 WIB

Yamaha Mio, menjadi salah satu skubek yang laris di pasaran Tanah Air. Nah, sama seperti Mio, Yamaha TMAX juga salah satu big skubek yang paling diminati di dunia. Malah, termasuk kategori legenda di matic gambot. Maka itu, Em-Plus coba jajal skubek yang didatangkan oleh PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) ke Indonesia ini dan masuk jajaran motor CBU mereka.

Dengan harga jual yang sentuh Rp 185 juta, TMAX bisa jadi rujukan bagi bikers yang ingin riding santai tanpa dipusingkan pergantian gigi transmisi namun tetap umbar gaya dan kemewahan. Ya! Skuter besar yang mengusung engine 4-tak twin sejajar 530 cc ini, cukup memanjakan kenyamanan posisi riding.

Dengan tubuh pengendara yang 178 cm/ 62 kg, posisi lengan masih dibuat sedikit menekuk kala menggapai setang yang punya sudut menekuk ke dalam tubuh rider. Begitu juga dengan kaki. Berbagai posisi kaki bisa ’dimainkan’ sesuai keinginan. Mulai dari lekuk 90 derajat hingga selonjor dengan posisi telapak kaki lurus dengan paha. Itu karena dek kaki yang ditawarkan luas. Ini yang membuat riding bareng TMAX jadi santai.

Namun dengan torsi yang sentuh 51,98 Nm/ 5.250 rpm, skubek yang memiliki paduan bore 68 mm x stroke 73 mm (265 cc persilinder) ini tetap menarik untuk diajak riding serius.

Entakan dari roda belakang yang dikawal pengerak model belt bergerigi ke puli, mampu memberikan sensasi lebih. Akselerasi yang keluar dari mesin dengan rasio kompresi 10,9 : 1 itu meluncur deras. Terutama, ketika berlari mulai dari 40 – 100 km/jam. Melesat cepat, layak aplikasi boost atau NOS. Ini jadi salah satu daya tarik bagi perkembangan TMAX yang sebelumnya bermain di 500 cc. Dengan tambahan 30 cc, jadi ada peningkatan power dan torsi.

Dilengkapi penggerak v-belt. Sepertinya bisa ganti puli tuh!

Seiring akselerasi yang diberikan, cornering dengan pacuan yang memiliki lingkar roda 120/50-15 (depan) dan 160/60-15 ini pun, asik dibejek. Suspensi depan diameter sok 43 mm dan monosok belakang stabil meredam setiap entakan yang dihasilkan mesin dan perubahan permukaan aspal.

Meski banjir tengah melanda beberapa daerah di Tanah Air, termasuk ibu kota. Tetapi tak menyusutkan Em-Plus buat riding dengan TMAX. Bahkan, hingga ke Banjir Kanal Timur di dearah Cipinang, Jakarta Timur buat pantau kondisi kali. He,he,he.

Memang, untuk menopang pacuan dengan tinggi jok ke aspal 800 mm ini, tubuh Em-Plus yang tinggi 172 cm masih diajak dijinjit. Itu karena lebarnya jok yang ditawarkan TMAX. Pengaruh lebarnya jok ini, disebabkan terdapat bagasi yang luas di bawahnya. Tak hanya helm, bagpack alias tas punggung juga masuk di dalamnya. Bahkan, di dalam bagasi pun terdapat lampu, bro. Mewah enggak tuh! Ketika jok dibuka melalui putaran kunci di panel kunci kontak, sepasang sok hidraulis langsung menopang jok.

Spidometer simpel tapi lengkap informasi riding

Lanjut! Meskipun jinjit, tetapi untuk menopang besutan seberat 218 kg ini tak masalah. Termasuk, untuk bermain stop and go di kemacetan. Sebab, laju pacuan, terus mengalir macam air di sungai yang meluap awal tahun ini. Kecuali, kalau sobat mau mundur dari kondisi parking lho! Pastinya butuh usaha ekstra jika tubuh dibawah tinggi 175 cm. Seperti memindahkan drum besar berisi air deh. Wkwkwkwkw...

Dengan kenyamanan posisi riding yang ditawarkan, TMAX juga memberikan kemudahan dalam memantau setiap indikator di motor. Melalui spidometer yang simpel untuk pacuan seharga ratusan juta itu, tetapi informasi yang ditampilkan cukup lengkap.

Melalui layar LED berwarna merah, rider dipandu dengan indikator; temperatur suhu mesin, jam, bensin, odometer, trip 1 & 2. Makin menarik lagi, rider juga bisa memantau konsumsi BBM sesuai dengan gaya ridingnya. Ya, pastinya bukaan gas yang halus akan mambuat Pertamax Plus di tangki bervolume 15 liter itu lebih lama habis.

Namun sayangnya, untuk fitur pembacaan konsumsi BBM itu, TMAX masih menggunakan ukuran MPG alias mile per galon. Bukannya km/liter, yang umum dipakai di Indonesia. Begitunya jika dikonversikan ke km/liter, pacuan dengan throttle body Mikuni 34 mm ini masih sanggup diajak berlari hingga 16,7 km/liter.

Kala riding, hembusan angin dan air hujan cukup deras menerpa. Tetapi itu bukan kendala! Adanya windshield dengan sudut yang merunduk, membuat TMAX mudah membelah angin dan hujan. Seiring roda terus berputar, riding dengan TMAX tetap mengasyikan. (www.motorplus-online.com)

Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular