Meskipun mulai digeser dengan gaya modifikasi scrambler atau street tracker, namun aliran café racer masih tetap diminati. Seperti tampilan Suzuki Thunder 250 milik Alvin ini tetap setia mengusung gaya motor balap jadul. “Dari dulu aku mengidam-idamkan aliran café racer makanya pas dikasih ijin sama ortu, aku langsung modifikasi motornya,” jelas pelajar SMU ini.
Asyiknya pilih bahan Thunder 250 memang sudah mendukung untuk custom, mulai adari rangka yang konvensional dengan double shock sampai mesin dengan kapasitas yang mumpuni. “Pakai Thunder mau dibikin aliran apa aja masuk,” bilang Kamal Firhad dari Safari Motor Custom di bilangan Karang Tengah, Ciledug, Tangerang.
Karena basis motor sudah mendukung, makanya ubahan yang dilakukan enggak banyak. “Pastinya untuk body semuanya dibikin baru menyesuaikan konsep café racer,” bilang Kamal yang hanya butuh waktu 1 bulan untuk proses pengerjaannya.
Buat tangki andalkan pelat besi galvanis dengan ketebalan 8 mm yang kemudian diramu desainnya serba membulat. Detail tangki dibuat coakan untuk posisi dudukan paha agar kaki lebih nyaman saat berkendara. “Maklum footstep sudah aplikasi model racing, jadi posisi kaki lebih naik,” jelas Kamal.
Buntut belakang desainnya dibuat model buntut tawon yang jadi ciri tampilan café racer. Tentunya model jok juga disesuaikan dengan model single seatter. “Ini memang tungganganegois, cukup buat pengendara saja,” timpal Alvin.
Makin sip areal roda ikutan diolah, mengandalkan pelek aluminium dari produk TK. Lantas bersanding dengan ban bertapak lebar model Dunlop TT100GP 130/80 ukurannya sama buat pelek depan dan belakangnya. Ban sengaja dipilih model dengan kembangan agak kasar dan tebal, tujuannya biar dapat dipakai melintas di jalur keriting.
Editor | : | Motorplus |