Suzuki TS 125 ER Motor 2-tak Legenda di Indonesia, Terbukti Tangguh di Jamannya

Motorplus - Minggu, 2 Februari 2014 | 09:15 WIB

Desain abadi minim perubahan

Sobat yang doyan dengan tampilan motor trail dual purpose, pasti hapal betul dengan Suzuki TS 125. Sepeda motor yang bisa digunakan di segala medan ini, menjadi salah satu senjata PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) untuk merebut hati bikers tanah air.

Suzuki TS 125 sendiri, selain dijual di Indonesia dijual juga di Jepang dan Amerika. Model yang masuk ke Indonesia adalah TS 125 ER. Mulai diproduksi dan masuk di tanah air pada tahun 1993, dan distop produksinya pada tahun 2005. Jadi, jika ditotal motor ini mampu bertahan selama 12 tahun.

“Mungkin para pecinta motor 2-tak era 90-an lebih kenal dengan TS 125 ER karena umur produksinya panjang. Sebelum tipe ini diluncurkan, sebenarnya ada Suzuki TS 125 yang masih menggunakan double sok belakang. Diproduksi tahun 1976 hingga 1977,” ujar Tommy Ernawan, 2W Marketing PT. Suzuki Indomobil Sales.

Dalam segi desain, TS 125 ER yang banyak dijual di Indonesia ini merupakan versi penyempurnaan dari pendahulunya. Model ini telah adopsi sok depan yang lebih tinggi, dan suspensi belakang model monosok. Tidak lupa, area swing arm telah dibuat menggunakan bahan alumunium yang ringan dan kokoh.

Di sektor mesin, TS 125 ER telah dibekali dengan reed valve system atau yang lebih dikenal dengan katub buluh. Berbeda dengan versi sebelumnya yang masih menggunakan tipe rotary valve. Selain itu, sistem transmisi juga sudah 6-speed yang membuat tenaga lebih merata disetiap putaran mesin.

Di luar negeri, produksi TS-series terus berlanjut hingga model TSR

Masalah ketangguhan tidak usah ditanya. Motor ini terbukti tangguh diberbagai medan. Lihat saja aparatur Negara seperti anggota TNI dan POLRI pada masa itu, rata-rata dibekali dengan motor berkasitas mesin 125 cc 2-tak ini.

“Karena lincah dan bisa digunakan diberbagai medan, motor ini jadi pilihan aparatur Negara. Pada masa itu juga sempat menjadi instruktur untuk TNI dan POLRI. Bahkan, cara mengendarai motor trail menjadi kurikulum dasar di materi pelatihan aparat Negara,” tambah Tommy yang semangat menceritakan sejarah TS.

Isu dilarangnya produksi motor 2-tak di Indonesia, membuat SIS menghentikan produksi TS 125 ER. Menurut Tommy, SIS sempat berencana membuat TS dengan mesin Suzuki Satria F-150 yang diikuti dengan beberapa ubahan di sektor kaki-kaki dan pengereman.

Namun hingga sekarang langkah tersebut belum terwujud. Padahal, pasar motor Indonesia tengah demam motor trail. Gimana, setuju gak sob dengan rencana TS F-150? He,he,he... (www.motorplus-online.com)

Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular