"Jaket, sarung tangan, sepatu atau kaus kaki yang lembab, mengakibatkan jamur dan bakteri sangat mudah berkembang dan menyebabkan kerusakan perlengkapan berkendara. Pada akhirnya mempengaruhi kesehatan kulit," buka dr. Ratna SpKK, dari Rumah Sakit Siloam Semanggi Specialist Clinic.
Walaupun matahari jarang bersinar, jaket, sepatu dan sarung tangan, harus tetap selalu kering.Untuk itu, perlu trik agar jaket selalu tetap dalam kondisi kering sebelum dipakai.
Untuk merawat jaket, banyak jenis bahan yang dipakai. Dari yang berbahan kulit, parasut,maupun goretex. "Supayajaket, sarung tangan, dan sepatu nggak lembab, setelah dipakai terutama setelah kehujanan,selalu diangin-anginkan terlebih dahulu. Kalaumasih kurang, bisa menggunakan bantuansinar lampu. Gantung dekat lampu," saran Danu pengusaha apparel berkendara merek DTMC.
Supaya bau debu berkurang, sebelum diangin-anginkan, kibaskan jaket untuk mengurangi debu yang nempel di permukaan jaket. Kalau masih kurang, pergunakan sikat bersih, lalu sikat di bagian luar untuk membantu menghilangkan debu yang masih membandel.
"Jaket berbahan kulit yang kehujanan, setelah diangin-anginkan, lakukan perawatan dengan semir kulit atau sekadar diolesi dengan memakai pelembab kulit atau hand body. Supaya tidak kaku, dan tetap lembut," tambah Danu yang sekaligus menyarankan untuk tidak menggunakan jaket kulit pada musimhujan.
Hujan danbanjirjuga membuat sepatuselalu basah.Jangan biarkan sepatu basah berlama-lama menemperl di kaki. Segera lepas dan angin-anginkan. Segera dilepas juga kaus kakiagar tidak mengakibatkan kaki kedinginan.
Agarcepat kering, posisi sepatu sebaiknya berdiri dengan bagian ujung di atas, supaya air yang membasahi sepatu ngumpul di satu bagian. Bagian dalamnya, bisa dibantu menggunakan pengering rambut. Untuk kaus kaki segera ganti dengan yang baru supaya tidak menimbulkan bau tidak sedap. (www.motorplus-online.com)
Editor | : | Motorplus |