Untuk naikkan performa secara signifikan di motor bakar, biasanya butuh penggantian part mesin dengan sepesifikasi yang lebih tinggi. Misalnya dilakukan porting saluran masuk dan buang, ganti kem berdurasi tinggi, naikin kompresi atau besarin kapasitas mesin alias bore up dan sebagainya.
Tapi, yang diterapkan YSSdon68 Shutterspeed Racing di Komp. Prima Indah V No.1, Wijaya Kusuma, Jakarta Barat pada Honda CBR 250R, tidak semua yang disebut di atas. “Piston standar pabrik, nggak pake porting-polish, kem juga standar. Pokoknya semua masih standar. Cuma ganti 2 komponen doang,” beber Donny Mochtar, punggawa Shutter Speed.
Tapi, hasilnya sanggup melonjakkan power maksimum CBR nopekgo cukup drastis. Yakni, dari 22,33 hp/9.490 rpm (standar) jadi 28,06 hp/10.505 rpm, atau naik 5,73 hp. Torsi puncak yang semula 20,14 Nm di putaran 7.071 rpm, terkoreksi jadi 20,84 Nm/8.088 rpm. Terukur di atas mesin DynoMite milik Ultraspeed Racing di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Sadisnya lagi yang bukan lagunya Afgan, di 10.301 rpm mampu bikin gap hingga 7,65 hp lebih tinggi dibanding kondisi standar full. “Cuma ganti knalpot dan ECU stand alone doang,” bilang Patar Sianipar, mekanik Shutter Speed.
Knalpot pakai Yazuni buatan Spanyol berdiemeter leher 35 mm seharga Rp 4 juta. ECU pakai Megasquirt Techno buatan lokal untuk mobil. Kok bisa? Kan ECU mobil buat mesin 4 silinder, bro!
“Bisa buat mesin rotary 12 silinder dan mesin diesel juga kok. Di motor 1 silinder, jalur kabel lainnya tak dipakai. Hanya diambil buat salah satu silinder saja dan dikoneksikan ke jalur kabel komponen injeksi motor,” aku Patar.
“ECU Megasquirt Techno ini bisa mengatur putaran fuel pump. Saat putaran tinggi, fuel pumpnya makin kencang. Jadi, injektor bisa semprotkan lebih maksimal di putaran tinggi. Kalau pakai ECU lain, ada batasan tertingginya. Jadi, kemampuan injektor juga terbatas di level tertentu,” jelasnya sembari bilang ECU itu dibanderol Rp 8 juta. Wooww..!! (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR