Kebanyakan, sepeda motor yang dikeluarkan pabrikan saat ini telah mengadopsi karburator bertipe vakum. Karbu tipe ini banyak digunakan, karena diklaim lebih presisi dalam menyuplai bahan bakar ketimbang model konvensional.
Selain berbagai kelebihan yang dimilikinya, karbu model vakum juga punya kelemahan. Karet vakum yang berfungsi sebagai pengangkat tabung skep, rentan rusak. Paling sering, karet bocor yang membuat kevakuman berkurang dan karbu tidak bisa berfungsi sempurna.
Seperti yang dialami Ricky warga Depok, Jawa Barat saat touring bersama rekan-rekannya. Di tengah perjalanan, tarikan Yamaha Mio yang ditunggangi terasa ngempos. Dan, diikuti dengan langsam yang tidak stabil serta tenaga motor menengah ke atas sedikit tertahan. Setelah dicek, ternyata karet vakum di karburator robek.
“Kebetulan saat itu touringnya malam hari, tidak ada toko sparepart yang buka. Akhirnya bagian yang sobek coba ditambal dengan plester untuk luka. Ternyata vakum berfungsi normal kembali dan gejala-gejalanya hilang,” cerita Ricky.
Dalam keadaan darurat, langkah ini memang bisa digunakan. Apalagi karet vakum karbu bukanlah part yang sering diganti. Jadi, sedikit sulit untuk mencarinya. Karena tidak semua bengkel atau toko sparepart menjual part ini.
“Tidak masalah menggunakan plester untuk darurat. Secara teknik, plester menambal bagian karet yang sobek untuk menjaga kevakuman. Kalau sudah tidak ada bagian yang bocor, karbu bisa kembali berfungsi sempurna,” ujar Adi Rohman mekanik Makmur Motor di Jl. Raya Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
Selain menggunakan plester, bisa juga pakai selotip. Paling penting, bahannya lentur dan bisa nempel sempurna. Ukurannya disesuaikan besarnya bagian yang robek agar tak ganggu kerja vakum.
Untuk karet vakum karburator sendiri umumnya dibanderol dengan harga Rp 20 – 40 ribu. Sedangkan untuk karet vakum Mio yang menjadi satu dengan tabung skep, umumnya dijual dengan banderol Rp 150 ribu. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR