Salah satu alasan besar Honda Racing Corporation (HRC) bertekad keluar dari ajang balap MotoGP jika software ECU diseragamkan, adalah tidak ada lagi riset dan pengembangan yang bisa mereka lakukan. Alasan lain yang tidak kalah menariknya, adalah harga ECU dan software Magnetti Marelli diklaim jauh lebih mahal ketimbang ECU dan software hasil pengembangan Honda sendiri.
Nah, jika mereka harus menerima konsekuensi penyeragaman ECU dan software di 2016, berarti tak ada lagi pengembangan yang bisa mereka lakukan.
“Itu saatnya kami harus keluar dari ajang balap MotoGP, karena tak ada lagi alasan besar untuk tinggal di sini. Sekarang regulasi sudah semakin ketat, tapi dengan kebebasan menggunakan software ECU sendiri, kami masih punya kekuatan. Tapi jika dibatasi, rasanya tak masuk akal. Ini adalah hasil pemikiran bos-bos di Jepang juga, lho!” tegas Shuhei Nakamoto, Vice President HRC.
“Beberapa tahun lalu, bagian riset hanya bisa mengembangkan motor bertenaga besar. Tapi sekarang juga harus memikirkan sisi durabilitas mesin. Ini menarik karena kami bisa menemukan banyak hal positif. Namun berpindah ke ECU dan software lain, total biayanya lebih mahal ketimbang menggunakan punya sendiri. Belum lagi harus membeli analisis data dari Magnetti Marelli, itu tak masuk akal,” klaimnya.
Yamaha sendiri sepertinya sepakat dengan komitmen Honda. Lantaran tidak ada lagi pengembangan yang bisa mereka bisa lakukan jika regulasi itu ditetapkan. Tapi hingga sekarang Dorna Sports, sepertinya masih konsisten dengan komitmen mereka. Yah kita lihat saja nanti! (motorplus-online.com)
KOMENTAR