
Bukan tanpa alasan EM-Plus mengungkapkan pertanyaan itu di benak kepala. Tetapi, dengan bobot yang ringan dan easy handling, rasanya Ninja RR Mono ini akan berhadapan dan bersaing dengan CBR250R.
Pacuan yang ditujukan sebagai penerus kesuksesan Ninja 150RR ini, terasa lincah kala dipacu di sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat (15/02). Meskipun masih kuat mencirikan pacuan sport turing, karena posisi badan tak terlalu merunduk, namun 11 tipe tikungan yang ada di sirkuit sepanjang 4,12 km itu mampu ditaklukkan mudah.
Paling terasa ketika harus menaklukkan S kecil! Laju motor yang kala itu dari kecepatan 146 km/jam, mudah untuk masuk ke titik menikung yang Em-Plus inginkan dan keluar tikungan lebih cepat.
Ketimbang Ninja 250R yang menganut mesin 2 silinder pun, sangat jauh perbedaannya! Tak butuh koreksi terlalu lama untuk change line alias berganti jalur balap dengan Ninja 250 1 silinder ini.
Mungkin, wheelbase yang hanya 1.330 mm, membuat proses manuver jadi lebih lincah. Selain itu, sasis teralis yang ramping layaknya Ninja 150RR, juga bikin tangki 11 liter itu mudah dikempit paha sebagai landasan untuk menekan Ninja RR Mono lebih rebah menikung.
Tetapi, karena motor ini dalam kondisi standar, tampaknya suspensi pun harus diseting ulang buat kebutuhan kebut di trek. Sebab, ketika Em-Plus keluar tikungan, ada sedikit goyangan yang tak diinginkan. Baik itu dari roda depan yang aplikasi 110/80-17 dan roda belakang 130/70-17. Apalagi, trek Sentul kala itu tergolong bumpy di S kecil.
TEMBUS 156 KM/JAM
Kunci kontak diputar ke posisi ON, spidometer full digital langsung menyala. Setelah itu, elektrik starter ditekan. Rupanya, suara mesin dan raungan yang diberikan tergolong halus.