Abu vulkanik setelah meletusnya gunung Kelud, enggak bikin nyali dragster yang turun di VSC Drag Bike Nite Race (VDBNR) di landasan pacu pesawat pantai Depok, Bantul, Jogja, kendur. VDBNR digelar Sabtu malam (15/2). Padahal, debu vulkanik Kelud sempat menutupi lintasan setelah 70 meter sampai finish.
“Balapan jadi molor. Harusnya dimulai jam 8 malam, jadi jam 00.30 WIB dini hari. Demi safety, sirkuit harus dibersihkan dari abu vulkanik,” ujar Nugroho Wijayanto alias Antok, Pimpinan Lomba VNDBR.
Eko Sulistyo salah satu joki yang jadi korban abu vulkanik, meski sudah dibersihkan. Dragster asal Semarang, Jateng mengalami kecelakaan di ujung lintasan saat turun di kelas Sport 2-tak Tune up 155.
“Saat mendekati finis saya melirik ke lawan karena saya merasa tertinggal satu ban. Karena melirik, saya melewati lintasan debu yang sudah mengeras. Setang goyang dan motor oleng. Pegangan setang saya jadi terlepas,” kata Eko yang top dipanggil Eko Chodox.
Kecelakaan juga menimpa joki perempuan, Monita Permata Wijaya. Monita terjatuh saat diminta panitia untuk mencoba lintasan. Akibatnya, Monita mengalami pergeseran tulang di pangkal ibu jari dan tidak bisa mengikuti balap.
“Saya kaget. Sudah direm motor tetap jalan banter (kencang, red). Padahal, roda sudah berhenti. Saya sadar dan tahu kalau motor akan menabrak pengaman lintasan di ujung trek. Setelah itu saya tidak tahu lagi karena baru sadar setelah di dalam ambulan. Tapi, seingat saya di jalur setelah finis masih ada bagian yang basah karena semprotan air setelah trek dibersihkan,” Ungkap monita.
Memang, setelah trek di disiram dan dibersihkan dari abu vulkanik, masih terlihat ada tebaran debu saat motor melaju, terutama di meter ke-70 sampai finish. Panitia pun mengambil keputusan membuka pintuh akhir batas pengereman di ujung lintasan. Sehingga, pengereman tak terbatas.
“Agak susah dihindari. Kondisi seperti sekarang karena faktor alam. Kita sudah berusaha maksimal,” tutup Atok. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR