Tahun ini, motor peserta MotoPrix wajib menggunakan handguard alias komponen pelindung tangan. Handguard dipasang untuk melindungi jari-jari tangan dari benturan saat terjatuh atau waktu bersentuhan dengan pembalap lain.
“Setahuku adanya di motocross atau grasstrack. Seandainya pun dipakai di motor road race belum kebayang kegunaannya. Mungkin untuk safety ya? Seperti motocross,” ujar Iwan Susilo, Manager tim ART Pontianak.
Pastinya, handguard bukan cuma dipakai di motocross, tapi juga dipasang di motor MotoGP sejak 2011. Bedanya pelindung tangan di kelas para raja bentuknya tidak menutupi handel rem atau kopling seperti handguard untuk SE. Model handguard di MotoGP pun jadi trend dipakai di kalangan komunitas motor sport 250 cc ke atas.
“Kita setuju saja kalau demi safety. Artinya, saat motor terjatuh paling tidak handel rem atau kopling enggak patah. Jadi, pembalap bisa melanjutkan balapan,” beber Ahmad Jayadi, pemilik tim Daya Honda Jayadi KYT Showa Pikoli SKF Racing Team, Jakarta.
Memang, demi safety untuk balapan jadi poin utama. Artinya, regulasi wajib pakai pelindung tangan di motor masuk akal.
“Cuma yang jadi masalah belinya di mana? Kalau di Jakarta pasti banyak, kalau di Medan adanya di mana,” timpal Firman Farera, rider senior tim Yamaha RPM NHK, Medan.
Bukan cuma belinya di mana, tapi juga bentuk handguardnya seperti apa. Apakah bentuknya seperti yang dipakai di MotoGP atau kayak yang dipakai untuk SE?
“Aturan baru ya? Beli barangnya harus di IMI? Aneh saja kedengaran motor road race jadi kayak di motocross. Mendingan enggak usah diwajibkan,” ujar Rudi Hadinata, pemilik tim Yamaha Yamalube Trijaya, Bandung. Tunggu aja pelaksanaan aturan ini di seri pembuka MotoPrix tiap region. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR