Meski sirkuit dadakan di Kota Dodol saat gelaran Garut Open Road Race Bupati Cup (GORRBC) 2014 kurang layak, tapi tetap saja diminati pemula. Pemula lokal menjilati dodol. Eh salah, maksudnya pemula lokal menyerbu trek dadakan GORRBC di Jl. Veteran, Garut, Minggu lalu (23/2).
Lebarnya tikungan trek GORRBC dirasa sempit untuk 462 starter yang 80% didominasi pemula lokal. “Lahan sirkuit dadakan memang masih jadi kendala. Jadinya hanya mengandalkan jalanan umum yang aktif. Tapi, dengan melihat banyaknya potensi serta animo besar dari para rider pemula Garut. Diharapkan bisa jadi perhatian serius Pemda setempat untuk memikirkan adanya sirkuit permanen,” harap Yuda, dari Moonraker Garut, promotor GORRBC.
Dengan keterbatasan fasilitas, tetap saja pemula Garut mendominasi. Pemula Garut tidak pernah surut. Penonton yang datang pun menjanjikan. Minimal 10.000 pasang mata datang. Enggak heran, ba-nyak promotor lokal Jabar mengincar Garut jadi salah satu seri balapan.
“Kategori sirkuit sudah ada gradenya, grade A, B dan grade C. Yntuk di Garut ini masuk dalam kategori C,” ujar Tonny Adityawarman dan Aris Aditya, Juri Lomba GORRBC dari Pengprov IMI Jabar.
Trek dadakan level C minimal panjang lintasan 600 meter dan lebar sekitar 6 meter. Jarak dari start ke R1 jaraknya paling pendek 80 meter dan lebar kelokan 4 meter.
Tapi, kenyataannya banyak pemula mesti ekstra jeli. “Agak sulit pas masuk tikungan terakhir, Apalagi saat putar balik arah. Harus pintar baca jalur pembalap yang ada di depan. Jangan terlalu memaksa ambil dari arah dalam,” cuap Dudi Hermawan, pemula tim Amanda Jaya Motor GRC TM 56, Garut.
Sama yang diungkapkan Adi Santosa. “Motor kencang belum tentu jaminan menang. Salah posisi pas belok di tikungan balik arah, bisa jatuh tergelincir atau ditabrak pembalap lain,” tukas rider andalan tim Mandasarin KKCO Racing Team, Tasikmalaya. Mungkin grade trek dadakan harus dinaikan. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR