Orang awam kadang mikir bahayanya orang kalau gabung di klub, komunitas ataupun istilah yang disebut geng motor. Gimana nggak, santer berita kekerasan yang dilakoni kumpulan yang sering mekakukan tindak kekerasan ini. Paling gres, perilaku ngeri geng Tengki, Cipayung yang bikin ulah di daerah Bekasi.
Pelaku masih muda, paling senior berstatus mahasiswa, usia nggak lebih 25 tahun. Selebihnya belasan bahkan masih di bawah umur. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ikut mendatangi Polsek Pondok Gede mendampingi pelaku. “Empat tersangka berstatus pelajar, jika keluarga tak bisa menyediakan pengacara kami bersedia mewakili,” jelas Muhammad Sya’roni, ketua KPAI Bekasi.
Gerakan geng motor memang sudah jadi isu nasional. Sialnya, makin gencar diberitakan, mereka makin percaya diri, merasa hebat dan ditakuti. Akibatnya kejahatan makin marak dan cenderung sadis. Untuk jiwa-jiwa yang labil dan mencari identitas, menjadi public enemy atau outlaws sejati malah jadi kebanggaan.
Banyak yang mengira, ada aktor intelektual yang mengendalikan sepak terjang kriminal bermotor ini. Mestinya, kumpulan rider yang tergabung di klub atau komunitas harusnya semakin solid, lembut dan lebih manusiawi. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR