Modifikasi Kawasaki Ninja 150R Salatiga, Senjatanya Membran KX85

Motorplus - Minggu, 02 Maret 2014 | 14:56
Kawasaki Ninja 150 yang bermain di kelas Sport Standar 2-tak 150 cc ini mulai menunjukkan kemampuannya. Dengan mekanik Koko dari Harlan Jaya Motor, Salatiga, Jawa Tengah, pacuan ini mulai konsisten mencatatkan namanya di podium juara. Dengan pembalap
Kawasaki Ninja 150 yang bermain di kelas Sport Standar 2-tak 150 cc ini mulai menunjukkan kemampuannya. Dengan mekanik Koko dari Harlan Jaya Motor, Salatiga, Jawa Tengah, pacuan ini mulai konsisten mencatatkan namanya di podium juara. Dengan pembalap

Kawasaki Ninja 150 yang bermain di kelas Sport Standar 2-tak 150 cc ini mulai menunjukkan kemampuannya. Dengan mekanik Koko dari Harlan Jaya Motor, Salatiga, Jawa Tengah, pacuan ini mulai konsisten mencatatkan namanya di podium juara. Dengan pembalap yang masih pemula, menjadikan kemampuan motor ini belum bisa terlihat secara maksimal.

“Kita memang memilih pembalap pemula yang berasal dari Salatiga, dengan harapan bisa mengangkat nama daerah,” buka Koko.

Untuk ubahan yang coba dia terapkan pada motor ini, memang masih dalam tahap riset dan masih mencari setingan yang pas dengan karakter pembalap. Terutama untuk komponen transfer bahan bakar yang masuk menuju ruang kalter. Tapi, senjata andalannya ada di katup buluh alias membran. Agar pacuan lebih berperforma, Koko mengandalkan membran milik Kawasaki KX85 yang diyakini mampu membuka lebih lebar. Sehingga, debit bahan bakar bercampur udara yang masuk ruang bakar juga lebih banyak.

“Kita lakukan sedikit modifikasi pada katup buluh Kawasaki KX tersebut, untuk mendapatkan kenaikan tenaga pada putaran menengah-atas,” beber mekanik yang punya nama lengkap Tri Handoko.

Modifikasi yang dimaksud adalah ubahan pada stopper membran KX tersebut. Selanjutnya, Koko tambahkan satu membran lagi di atasnya yang diambilkan dari membran motor standar Ninja.

Efek yang didapatkan dari modifikasi katup buluh tersebut, tenaga motor terasa mengayun saat masuk dari putaran menengah ke putaran tinggi. “Jadi, motor terasa seperti diayun saat keluar dari rpm menengah ke putaran tinggi,” tegasnya.

Untuk putaran bawah, tidak lantas dilupakan. Dia coba mendongkrak performa pada putaran bawah dengan perlakuan pada pengaturan ulang model crankcase. Crankcase tetap menggunakan standar hanya dilakukan pengeleman pada bagian samping daun kruk as.

Editor : Motorplus

TERPOPULER