Grasstrack masuk PON XVI 2016 di Jawa Barat pantas enggak? Jawabannya pantas. Seandainya balapan cakar tanah masuk pekan olahraga Indonesia empat tahunan itu, sesuai dengan fakta di lapangan.
“Grasstrack sangat memasyarakat. Hampir tiap daerah, bahkan dari kabupaten, banyak pembalap grasstrack. Kenapa bisa begitu? Karena grasstrack tetap jadi balapan yang terjangkau,” ujar Andi Kasim Alwi alias Acin, koordinator grasstrack wilayah Sulawesi.
Setuju bro Acin. Grasstrack balapan yang merakyat. Balapan yang bisa digelar dari kota sampai desa ya cuma grasstrack. Pembalapnya yang tinggal di kecamatan sampai kota provinsi Indonesia ada di cakar tanah.
Bahkan, grasstrack jadi ajang pestanya kampung untuk merayakan hajatan. Mau itu hajatan besar seperti sunatan, sampai gelaran untuk hari raya seperti lebaran. Pesertanya pun juga datang dari penduduk asli setempat.
Dengan fakta itulah, grasstrack berbeda dengan balapan motor yang lain. Bahkan, tanpa sponsor pabrikan motor ataupun penyokong dana yang besar kejurnas grasstrack tetap berjalan.
Tercatat, region Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan masih berjalan tanpa dukungan dana besar. “Makanya, itulah alasan kami untuk mendorong grasstrack masuk PON di Jabar,” sergap Frans Tanujaya, Kabiro Motocross dan Grasstrack PP IMI.
Dukung! (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR