Karena konstruksi knalpot juga mampu mempengaruhi performa, lho. Entah itu mulai dari lehernya, pipa tengah, sudut tekukannya, hingga silencer. Ente mau bukti? Yuk, kita langsung saja melakukan trial and error. Tapi, kali ini yang akan kita uji terlebih dulu adalah pemakaian silencernya pendek vs panjang.
Menurut beberapa mekanik dan pelaku balap, efek atau hasil performa antara silencer pendek dan panjang punya karakter yang berbeda. “Biasanya yang silencer panjang, putaran atasnya lebih enak dan panjang,” bilang Henry Yulianto, punggawa tim Angel Garage Ultraspeed.
Pembuktiannya, Em-Plus coba praktiknya di Suzuki Skywave yang sudah diupgrade. Spesifikasi ubahan pada mesin, piston sudah dioversize 200 (jadi 55,5 mm, standar 53,5 mm), sehingga kapasitas mesin naik jadi 133,47 cc.
Tapi, leher knalpot tetap masih pakai bawaan pabrik. Hanya silencernya saja yang diganti produk aftermarket karena kebetulan modelnya slip on. Silencer yang digunakan, produk bikinan R9 tipe Mugello lama dan New Mugello untuk Honda BeAT yang dicustom bagian sambungan.
Dua R9 Mugelo ini kebetulan panjang silencernya beda. Punya New Mugello, lebih panjang dan ujung moncong silencer seperti pakai cincin. Sementara Mugello keluaran lama lebih pendek sekitar 5 cm.
Hasilnya, ketika didyno di atas mesin DynoMite milik bengkel Ultraspeed Racing (USR) di Jl. Panjang Alteri Kelapa Dua No.1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pemakaian silencer pendek menciptakan tenaga maksimum 10,17 hp di putaran 9.610 rpm. Torsi, 8,432 di 6.649 rpm.
Editor | : | Motorplus |