
Fenomena atau tulisan nyentrik di kaos sebenarnya bukan hal yang baru. Beberapa tahun lalu, pabrikan apparel besar seperti Dagadu di Jogja atau Joger di Bali telah berkecimpung di dunia apparel. Menurut Agus Firmansyah, dosen Komunikasi Universitas Esa Unggul, Jakarta Barat, fenomena yang ada saat ini mampu dilihat secara bisnis oleh sebagian orang menjadi industri kreatif. “Kaosnya sebenarnya sama saja. Yang membedakan ada pabrik kata-kata. Sehingga jadi terlihat lebih berbeda,” katanya.