Pindah ke kategori Open Class (OC) dari kategori Factory Bike (FB) karena alasan ingin terus melakukan pengembangan mesin, Ducati memang langsung mendapat sorotan dari tim Repsol Honda.
Bukan hanya karena ada beberapa hal yang mereka rasa tidak sesuai. Lebih dari itu semua, Magnetti Marelli justru memasok software ECU baru. Software ini dirasakan terlalu berlebihan bagi sebagian tim OC, namun bagi Ducati, mereka justru mampu memanfaatkannya. Artinya, ada teknologi yang besar di software baru tersebut.
Dorna sendiri merasa, bahwa protes yang dilontarkan oleh tim Repsol Honda cukup masuk akal. Tidak ingin Ducati mengambil terlalu banyak keuntungan dengan kepindahan mereka ke kategori OC, Dorna Sports selaku promotor MotoGP pun mengusulkan regulasi baru. Dimana regulasi tersebut dinamakan Factory 2 atau Factory Bike 2, dengan revisi jumlah bahan bakar dan jumlah mesin.
“Kami mengerti Ducati tidak sekompetitif Yamaha dan Honda. Makanya mereka melakukan perubahan strategi dengan turun di kategori OC. Ya tentunya agar juga bisa bertarung meraih hasil terbaik di setiap seri. Tapi kami tidak ingin Ducati terlalu diuntungkan. Karena rasanya tidak akan adil jika mereka menang, karena amunisinya berlebihan. Jadi rasanya proposal yang kami tawarkan cukup masuk akal,” ujar Javier Alonso, Direktur Dorna Sports.
Kategori FB sendiri sekarang lebih diperketat. Yaitu dengan jatah 20 liter bahan bakar saat balapan, jumlah 5 mesin selama semusim dan tidak dibolehkan melakukan pengembangan mesin. Sementara kategori OC, mendapatkan jatah 24 liter bahan bakar saat balapan, 12 unit mesin semusim dan mereka bisa melakukan pengembangan dan tes selama musim berjalan.
Tapi kategori yang diusulkan Dorna yaitu FB 2, akan menjadi penengah antara kategori FB dan OC. Nah, jumlah jatah bahan bakarnya adalah 22,5 liter dan akan mendapat jatah 9 mesin dalam semusim. Kategori ini juga tetap bisa melakukan pengembangan mesin. Rencananya baru akan ditetapkan pada 11 Maret mendatang. (motorplus-online.com)
KOMENTAR