Upgrade Performa Honda Vario 125, Bore up Saja Tak Cukup!

Motorplus - Selasa, 11 Maret 2014 | 10:03 WIB

Saat dyno terasa performa masih nahan

Fenomena bore up memang gak ada matinye sampai saat ini. Apalagi, kini semakin banyak paket bore up yang ditawarkan. Soalnya, langkah pembesaran kapasitas silinder inilah yang dianggap paling gampang buat dongkrak tenaga secara signifikan.

“Belum tentu juga. Kalau cuma bore up doang tanpa diikuti ubahan lainnya, power mesin naiknya tak seberapa,” bilang Freddy A. Gautama, punggawa Ultraspeed Racing (USR) di Jl. Panjang Alteri Kelapa Dua No.1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Terbukti Honda Vario 125 milik salah satu konsumennya yang sudah aplikasi piston 61 mm (standar 52,4 mm), tapi larinya dianggap tidak sepadan dengan volume silinder yang bengkak jadi 169,12 cc. “Kata yang punya motor, akselerasi bawahnya kurang cepat,” aku Freddy.

Puli primer dan sekunder diganti big pulley keluaran SRP

Tenaga maksimum skubek Honda tersebut juga saat diukur di atas dyno gak mau lebih dari 12 hp. “Padahal dengan bore up yang sama, Vario 125 balap milik kami bisa tembus 15,7 hp lho. Tapi, itu ubahannya lebih advance lagi,” tukasnya.

Makanya akhirnya diputuskan bongkar mesin. Saluran masuk dan buang diporting ulang guna mengail debit gas lebih deras ke ruang bakar dan memperlancar aliran gas buang. Tak cukup sampai situ, klep in dan ex yang semula masih pakai standar, diganti dengan yang lebih gede.

Kapasitas mesin jadi 169,12 cc pakai bore up kit SRP piston 61 mm

“In pakai diameter 30,5 mm, ex 25 mm,” timpal Opi, mekanik USR. Penyesuaiannya, injector diganti dengan yang kemampuan nyemprot bensinnya 160 cc/menit. Plus aplikasi piggyback keluaran Power Lab buat mengatur debit bensin sesuai ubahan mesin yang sekarang.

Sementara untuk gedein torsi dan ngentengin putaran mesin, rasio kompresi mesin ditata ulang jadi 12 : 1. Sektor pengapian pun ikut digarap. Buat mempertajam pecikan api busi, koil diganti pakai produk Protec untuk mesin injeksi.

Debit bensin diautur ulang pakai piggyback Power Lab

Lalu, buat akselerasi bawah hingga atas, komponen CVT standar diganti pakai keluaran SRP. Mulai dari puli primer hingga puli sekunder. “Per CVT-nya pakai yang 2.000 rpm,” beber Freddy.

Hasilnya saat didyno ulang, power puncak jadi 13,24 hp/ 7.479 rpm dan torsi 10,11 di 8.031 rpm. “Sebenarnya bisa lebih tinggi lagi kalau knalpotnya diganti yang lebih plong,” tukasnya. (www.motorplus-online.com)

Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular