Ninja Mono yang akan dijual dengan harga lebih mahal dari RR 2-tak tentu telah dibekali fitur-fitur modern. Seperti panel indikator, Ninja Mono sudah mengadopsi indikator full digital. Berbeda dengan RR 2-tak yang masih mengadopsi indikator analog. Tentu penunggang Ninja Mono akan lebih mudah membaca segala informasi dengan indikator model digital ini.
Desain fairing kedua motor menampilkan karakter sport yang agresif. Sama-sama ramping dan memiliki lekukan tajam mulai bagian depan hingga belakang. Saat diukur manual menggunakan meteran, lebar fairing kedua motor ini sama-sama 42 cm. Jika diperhatikan, lekukan bodi juga identik tetapi RR Mono lebih lebih tajam dan fituristik dan desain lampu depannya jauh berbeda.
Kedua motor ini juga telah dilengkapi radiator. Namun untuk Ninja Mono sudah ada tambahan kipasnya. Kipas yang terletak di belakang radiator ini mengarahkan udara panas ke bawah menjauh dari pengendara.
Jadi, secara signifikan meningkatkan kenyamanan saat terjebak dalam kemacetan. Berbeda dengan RR 2-tak yang belum menggunakan kipas. Hawa panas mesin kerap terasa dibagian kaki ketika sobat terjebak kemacetan.
Ninja Mono dan RR 2-tak juga sama-sama menggunakan tipe jok terpisah layaknya motor sport sejati. Kalau dibandingkan, panjang jok pengemudi Ninja Mono (31 cm) ternyata lebih pendek dibandingkan RR 2-tak. Jok pengemudi RR 2-tak memang terbilang panjang (37 cm).
Makanya, jangan heran kalau banyak penumpang RR 2-tak yang merosot ke jok pengemudi saat melakukan pengereman. Hal ini tidak akan terjadi lagi di Ninja Mono, karena panjang jok depan terbilang pas dan tidak menyisakan ruang di bagian belakang.
Untuk posisi jok penumpang, Ninja Mono lebih tinggi dibanding RR 2-tak. Ninja Mono punya tinggi jok penumpang 96 cm, dan RR 2-tak 94 cm. Maka jangan heran, kalau duduk di jok pembonceng Ninja Mono bakal terasa lebih tinggi. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR