Dijual untuk pasar dalam negeri Jepang, Eropa dan Asia. Beberapa varian populernya seperti NSR 150, NSR 125, NSR 250R sampai yang sekelas moge, NSR 400, NSR500 sebagai pengganti RC211V di ajang MotoGP yang juga jadi incaran para kolektor.
Apalagi versi non fairingnya, NSR250F menyaingi varian legendaris mereka NSR 250R yang lumayan langka. “Sayang saya nggak punya nih NSR 500-nya Freedia Spencer. Adanya NSR 400 yang desainnya hampir mirip namun speknya beda,” kekeh Hendra.
”Memang motor ini unik, saat riding beda sensasinya, apalagi kalau RC valve-nya berfungsi, rasanya nggak bisa digambarkan. Bukan cuma itu, desain NSR tetap up to date, nggak akan ketinggalan zaman,” bilang biker pelontos ini.
Sambil jalani bisnis, ia getol mengumpulkan berbagai varian NSR. “Sejak tahun 2004, dulu masih 23 unit NSR berbagai jenis. Kini saya tambah dengan varian lainnya 13 merek lain,” bilang Hendra
Penambahan varian lainnya, supaya lebih bervariasi. “Sebagian besar masih merek Honda seperti NSR Hornet, NSR 250 (MC21 dan MC28) ada juga 125R, RR, FSX, SP, NS400, Honda Dash, Aprilia dan Aprilia SR125 matik. Selain itu saya juga hobi ngumpulin berbagai jenis helm, die cast mobil dan motor.”
Weisss. (www.motorplus-online.com)
Editor | : | Motorplus |