Performa motor sport 250 cc terbaru PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI), Ninja RR Mono, memang cukup menakjubkan dibanding rivalnya. Itu baru standar, gimana jika diupgrade ya?
Pertanyaan ini pasti juga terbesit di benak ente-ente yang lagi nunggu-nunggu kapan motor ini bisa ditebus di pasaran. Hayoo ngaku? Sabar aja ya!
Tapi, biar ente gak penasaran, nih EM-Plus akan kasih gambaran seperti apa performa motor ini kalau diupgrade. Gak usah yang muluk-muluk dulu deh. Untuk permulaan, kita coba ganti knalpotnya.
Nah, karena di pasaran pastinya belum ada saluran gas buang aftermarket buat motor ini, EM-Plus minta bantuan salah satu produsen knalpot aftermarket lokal untuk merancangnya buat RR Mono. Yakni, R9 Racing Generation yang pabriknya ada di Cikupa, Tangerang.
“Kami sudah buatkan 3 model knalpot untuk RR Mono, yakni New Mogello, Valencia SS (stainless steel) dan Valencia Titanium,” bilang Mario, bos R9. Masing-masing mengusung diameter leher 38 mm untuk tipe New Mugello dan 36 mm untuk Valencia SS dan Titanium.
Buat ketahui perubahan tenaga dan torsi, mula-mula performa kondisi standar diukur dulu. Oh iya, kali ini kami menggunakan mesin dyno merek Dynojet 250i buatan Amerika yang ada di pabrik R9.
Dalam kondisi standar dan masih pakai knalpot bawaan pabrik, peak power terukur di mesin dyno sebesar 24,74 hp/ 9.750 rpm. Sedang torsi maksimumnya tercatat 14,62 lb.ft (19,82 Nm)/8.200 rpm. Selanjutnya, knalpot standar dilepas dan diganti buatan R9.
Namun dari 3 tipe yang disodorkan, kami coba 1 tipe dulu, yakni Valencia Stailess Steel yang mengusung diameter header 36 mm dan makin membesar di tengah hingga ke sambungan silencer. Menurut Mario, tipe ini akan dijual seharga Rp 3,5 juta. Lalu, bahan titanium Rp 4,5 juta dan New Mugello Rp 2,5 juta.
Yuk, kita langsung lihat hasilnya. Kalau dilihat dari grafik hasil dyno, tampak sejak start ngegas, power dan torsi langsung terkoreksi naik. Paling terasa di putaran 6.250 rpm ke atas. Di peaknya, yakni sekitar putaran 9.650 rpm tenaga langsung melejit jadi 26,55 hp (naik 1,81 hp). Sedang torsi puncaknya terukur 15,69 lb.ft (21,27 Nm)/8.240 rpm atau naik sebanyak 1,45 Nm.
Hasil itu terbilang mantap loh, lantaran tak dilakukan seting apa pun. Cuma ganti knalpot tok. Bisa lebih cihuy lagi kalau mapping ulang fuel dan timing pengapian pakai piggyback atau ECU stand alone. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR