Bawaan lahir Kawasaki KLX 150 sudah mumpuni diajak off-road di alam bebas. Namun, Steven justru lebih memilih bergaya supermoto untuk melibas trek aspal. Masalahnya, perfroma standar tunggangan dual purpose ini dirasa masih kurang garang.
Makanya, untuk antisipasi tenaganya yang loyo tersebut, Steven ambil jurus upgrade performa. Cara yang dipilih, lewat metode bore up mesinnya agar akselerasinya lebih bertenaga. Ia langsung meluncur ke bengkel Ultraspeed Racing (USR) dibilangan Jl. Panjang, Jakarta Barat.
Agar dapur pacu meningkat, diaplikasi paket bore up keluaran Kawahara dengan diameter piston 62 mm (standar 58 mm) jadi andalan. Total volume ruang bakar jadi 164,15 cc. "Asyiknya, tinggal bolt on saja tanpa perlu ada ubahan,” ucap Opi mekanik USR yang mengerjakan proses ubahan motor KLX ini.
Sedangkan karburator, tak lagi mengandalkan bawaan standarnya. Pilihannya, jatuh ke Keihin PE 28 mm. Agar asupan bensin ke ruang bakar lebih optimal, main jet naik pakai 115 dan pilot jet 42. "Kalau per kopling dan per klep, masih mumpuni pakai bawaan standarnya,” lanjutnya.
Area head silinder sama sekali enggak di otak-atik, agar pengapian lebih optimal, CDI andalkan merk BRT tipe Dualband. Giliran saluran buang, agar peredaran gas buang makin lancar, mekanik yang hobby pakai celana pendek ini aplikasi knalpot CLD. “Suaranya enggak terlalu nyaring tetapi tenaganya sangat terasa,” tutup Opi.
Sebagai perbandingan, KLX dengan kondisi standar didyno lebih dulu. Power tercipta, 13,54 hp/7.436 rpm. Lalu, torsi 13,38 Nm/ 5.682 rpm. Setelah itu, paket upgrade dipasang. Hasilnya, power tembus 16,33 dk/8.442 rpm dengan torsi puncak 14,83 Nm/ 7.009 rpm. Selain itu, power band juga makin luas. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR