Sejak gelaran fun race makin ramai, malah belakangan ini sampai berhadiah motor segala, para pembesut moge pun kian menggeliat.
Hitung-hitung dari pada kebut-kebutan di jalan gak juntrungan dan resikonya sangat tinggi, mending nekuk setang dan eksplorasi performa mesin pol-polan di sirkuit resmi. Tul gak, bro? Jadi, kreatifitas ente dalam mengupgrade kemampuan motor bisa disalurkan.
Termasuk bengkel-bengkel yang main moge juga menjadikan ajang ini sebagai pembuktian atas kepiawaian mereka dalam hal nyetting moge. Salah satunya Layz Motor (LM) di Jl. Arteri Kelapa Dua No. 90E, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Stevanlay, sang punggawa LM coba andalkan Kawasaki Ninja ZX-6R 636 keluaran 2013. “Buat iseng-iseng aja ikutan fun race,” tukasnya saat ketemu EM-Plus lagi mau ngedyno motornya di bengkel Ultraspeed Racing (USR) di Jl. Panjang Alteri Kelapa Dua, Kebon Jeruk.
Sejatinya, motor ini sih standarnya udah punya performa yang mumpuni. Kalau dari data pabrikan, mesin 4 silinder berkapasitas murni 636 cc yang digendongnya, mampu memuntahkan tenaga maksimum hingga 130 hp pada putaran 13.500 rpm. Sedang dan torsi puncaknya, mencapai 70,5 Nm di 11.500 rpm.
Tapi, itu kan umumnya terukur di engine. Kalau secara on wheel, tentunya akan beda lagi hasilnya. Sementara kalau diukur lewat roda, dari data pengujian dyno yang dilakukan beberapa media luar negri, motor ini dalam kondisi standar hanya membukukan tenaga kuda sebesar 113 – 115 hp di 13.500 rpm. Sementara torsi puncaknya di kisaran 45 – 48 lb.ft (61 – 68 Nm) di 11.500 rpm.
Nah, hasil settingan LM pada ZX6-R 636 sanggup menaikkan power motor ini hingga tembus 151,3 hp pada putaran 14.122 rpm di atas mesin DynoMite milik USR. Sedang torsi puncaknya tembus 81,29 Nm di 11.702 rpm. Woowww.., naik sekitar 36 hp dan 13 Nm dong tuh? Wah, pasti oprekannya banyak ya, bro?
“Enggak kok. Mesin masih standar pabrik. Cuma ganti 3 komponen saja yang sifatnya bolt on,” aku Stevan. Yaitu, knalpot bawaan pabrik diganti buatan Arrow.
Lalu buat akali asupan udara ke ruang bakar lebih banyak, filter udaranya diganti pakai K&N. Letaknya ada di balik tangki. Tujuan, mengail udara lebih banyak agar debit bensin juga bisa ditambah. Sasarannya tak lain supaya untuk mendongkar performa mesin.
Demi nambah debit bensin, Stevan aplikasi piggyback Power V Commander (PVC) keluaran Dynojet. “Maunya, fuelnya agak dibasahin. AFR-nya di kisaran 11 : 1. Ketika AFR-nya di 13 : 1, power maksimum malah turun,” beber Freddy A. Gautama, punggawa USR yang jadi operator dyno dan seting piggybacknya. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR