Trauma pinggang banyak dialami pengendara. Dari yang sekadar nyeri pinggang, tulang belakang, bahkan ada yang sudah merembet hingga ke leher. Waspadalah, supaya tidak merembet ke kepala!
Kalau sudah merembet sampai kepala, rasa ngilu seluruh pungung, bahkan merembet hingga kepala seperti migrain. Leher berat, ngilu kalau digerakkan,” keluh Rani, perempuan yang sehari-hari mengendarai Honda BeAT dari rumahnya di Cakung, Jakarta Timur ke kantornya di wilayah Mampang, Jakarta Selatan. Efek pinggang ngilu juga banyak dirasakan pengendara lain.
Menurut dr. Lutfi Gatam, SpOT, spesialis bedah tulang dan traumatologi RS Premiere Bintaro, Tangerang Selatan, rasa nyeri tulang belakang pada pengendara disebabkan sistem muskuloskeletal, yaitu kelainan pada tulang belakang dan jaringan penunjang sekitarnya.
Dr. Lutfi menyebutkan aktivitas berkendara merupakan kegiatan yang butuh energi tinggi. Selain itu, penuh dengan guncangan. “Kondisi ini yang bisa menambah rasa sakit,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, sakit pinggang seperti ini bisa sembuh sementara dengan obat atau cukup dengan istirahat. Namun apabila dipakai aktivitas yang sama lagi, rasa nyeri akan timbul lagi. Untuk itu perlu dilakukan rehabilitasi otot untuk memperkuat otot pinggang dan perut. “Bisa melakukan olahraga low impact seperti renang,” lanjut dr. Lutfi.
Cara lain juga bisa dilakukan. Misalnya, menggunakan belt atau sabuk pelindung otot dan tulang ketika berkendara. Dengan alat ini guncangan selama berkendara yang berpengaruh ke tulang dan otot sekitarnya bisa diredam. Bahkan kemajuan teknologi ada yang menawarkan sabuk yang sekaligus alat pijit.
Harga sabuk ini bervariasi, ada yang Rp 100 ribuan bahkan hingga jutaan. Biasanya dipakai oleh pengendara yang memiliki trauma pada tulang belakang. Boleh dicoba! (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR