Soalnya, peranti inilah yang mengkontrol buka-tutup katup untuk mengail asupan gas ke ruang bakar dan menyalurkan gas hasil pembakaran ke saluran buang. Walau di motor injeksi bisa kita suntik bensin banyak lewat pemakaian piggyback atau ECU stand alone, tapi tanpa kontrol yang pas oleh kem, hasilnya tidak akan signifikan. Kebasahan malah iya, hehehe...
Di edisi lalu, EM-Plus sudah paparkan seperti apa performa Yamaha Xeon RC YMJet-FI bila dipakein knalpot free flow plus ganti ECU stand alone. Kenaikan tenaganya hampir 1 hp. Nah, kali ini kita akan coba jejali kem hasil custom.
Kem ini hasil riset bareng EM-Plus dengan 2 bengkel racing. Yakni, FourtyOne Motorsport di Depok Timur, Jawa Barat dan Ultraspeed Racing di Jl. Panjang Alteri Kelapa Dua, Kebon Jeruk Jakarta Barat. Soalnya, di pasaran masih belum ada nih produk aftermarketnya Xeon injeksi.
Profilnya begini, bor. Durasi kem in kami coba seting sebesar 230º, yang diukur sejak klep terangkat 1 mm dan 1 mm sebelum menutup full. Bukanya di 16º BTDC (sebelum TMA) dan menutup di 34º ABDC (setelah TMB). Tinggi angkatan klepnya mencapai 7,2 mm. Kalau kem standar sih, liftnya cuma 6,3 mm.
Sementara, durasi kem ex terukur 229º, yang ngebuka di 45º BBDC (sebelum TMB) dan menutup di 4º ATDC (setelah TMA). Liftnya terhitung 6,8 mm. Lebih tinggi 0,6 mm dari kem standar. Oh iya, durasinya kalau ditotal (durasi klep in + klep ex : 2) jadi 229,5º.
Kem ini ketika dijejali ke mesin Xeon RC YMJet-FI, clearance klep diatur 0,10 mm untuk bagian isap (in) dan 0,12 mm untuk klep buang (ex). Guna mengetahui seberapa besar perubahan performa yang mampu dihasilkan kem hasil custom ini, mula-mula didyno dalam kondisi masih pakai knalpot dan ECU standar.
Hasilnya, wooww.. power maksimum langsung melonjak jadi 9,62 hp di 8.560 rpm. Naik 1,26 hp dari standarnya yang hanya terukur 8,36 hp/ 8.587 rpm. Sementara torsi puncak tembus 9,792 Nm di 6,405 rpm atau naik sebanyak 1,764 Nm dari kondisi standar yang berada di 8,028 Nm/ 6.212 rpm.
Lebih sadis lagi ketika saluran gas buang diganti buatan WRX tipe New 3 Oval dan pakai ECU stand alone aRacer. Tenaga maksimum langsung bergerak naik lagi jadi 10,36 hp/ 8.874 rpm (naik 2 hp). Sedang torsinya dikoreksi maning (lagi, red) jadi 10,5 di 6.623 rpm alias naik sebanyak 2,47 Nm.
“Dilihat grafiknya, powerband-nya luas. Tenaga dan torsi sudah langsung naik sejak putaran bawah hingga puncak. Itu sifatnya bolt on, tanpa korek (porting) mesin dan naikin kompresi,” tukas Freddy A. Gautama, punggawa USR. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR