Performa bawaaan lahir Honda CBR 250R terbilang cukup mumpuni. Tapi, Jerry yang berdomisili di Jl. Olahraga 6, Kemanggisan, Jakarta Barat masih belum puas. Tak tanggung-tanggung, pemuda ganteng brewokan ini putuskan buat gedein kapasitas silinder CBR 250R jebolan 2013 miliknya jadi 290 cc.
“Seher diganti pakai produk JE Piston diameter 82 mm. Blok silinder diboring ulang,” beber Jerry sembari bilang pengerjaannya diserahkan ke bengkel Ngayun Speed di kawasan Alteri Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Tapi, karena Jerry ogah ubahan mesin terlalu ekstrem. Makanya, tak diikuti porting saluran masuk dan buang. Bahkan kem pun masih tetap pakai bawaan pabrik alias standar ting-ting. “Head cylinder dan kem belum saya apa–apakan. Mau coba jajal bore up-nya saja. Makanya dengan head standar, rasio kompresi mesin naik 13 : 1,” katanya.
Nah, untuk penuhi kebutuhan bahan bakar yang otomatis bertambah, Jerry aplikasi piggyback Power V Commander (PVC) keluaran Dynojet. Lalu, koil standar diganti pakai koil Kawasaki Ninja 250R.
Selain itu, Jerry juga ganti filter udara pakai produk K&N guna mengail aliran udara lebih deras ke ruang bakar dan ia ganti knalpot merk Akrapovic Carbon.
Penasaran hasil upgrade mesin CBR 250R miliknya, Jerry pun sambangi Ultraspeed Racing (USR) di Jl. Panjang Alteri Kelapa Dua, Kebon Jeruk, untuk ukur perubahan tenaga dan torsi yang dihasilkan. “Sekalian setting ulang piggybacknya sesuai permintaan mesin,” tukasnya.
Sebagai perbandingan, CBR 250R standar di atas dyno USR terukur max power berada di 22,36 hp/ 8.468 rpm, dengan torsi puncak 20,22 Nm/ 7.520 rpm. Nah, giliran Honda CBR 250R bore up 290 cc Jerry, dari 3 kali run didapat max power tertinggi 28,95 hp/ 8.500 rpm. Sementara torsi maksimumnya tembus 25,55 Nm/ 6.800 rpm. Artinya, terjadi peningkatan tenaga 6,59 hp dan torsi sebesar 5,33 Nm dibandingkan standarnya. Lumayan deh! (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR