
“Seher diganti pakai produk JE Piston diameter 82 mm. Blok silinder diboring ulang,” beber Jerry sembari bilang pengerjaannya diserahkan ke bengkel Ngayun Speed di kawasan Alteri Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Tapi, karena Jerry ogah ubahan mesin terlalu ekstrem. Makanya, tak diikuti porting saluran masuk dan buang. Bahkan kem pun masih tetap pakai bawaan pabrik alias standar ting-ting. “Head cylinder dan kem belum saya apa–apakan. Mau coba jajal bore up-nya saja. Makanya dengan head standar, rasio kompresi mesin naik 13 : 1,” katanya.

Selain itu, Jerry juga ganti filter udara pakai produk K&N guna mengail aliran udara lebih deras ke ruang bakar dan ia ganti knalpot merk Akrapovic Carbon.
Sebagai perbandingan, CBR 250R standar di atas dyno USR terukur max power berada di 22,36 hp/ 8.468 rpm, dengan torsi puncak 20,22 Nm/ 7.520 rpm. Nah, giliran Honda CBR 250R bore up 290 cc Jerry, dari 3 kali run didapat max power tertinggi 28,95 hp/ 8.500 rpm. Sementara torsi maksimumnya tembus 25,55 Nm/ 6.800 rpm. Artinya, terjadi peningkatan tenaga 6,59 hp dan torsi sebesar 5,33 Nm dibandingkan standarnya. Lumayan deh! (www.motorplus-online.com)