Peminat di kelas Bebek 4-tak Tune Up 200 cc, cukup banyak. Seperti Doni yang bawa bendera DKMS asal Malang, Jawa Timur mulai melirik kelas yang lagi naik daun di kalangan drag bike Jatim itu. Lewat joki andalannya, Andik Gombing yang doyan power liar, bikin pertarungan makin sengit.
Sebagai langkah awal, Suzuki Satria F-150 dimainkan rasio kompresi mesinnya menjadi 13,5 : 1. “Sebelumnya pakai 14 : 1, tetapi peak power nggak bisa bagus, makanya kompresinya sedikit diturunkan. Dan, ternyata malah lebih jalan,” kata mekanik asal Kepanjen, Malang itu.
Mengimbangi kompresi tinggi, Doni memainkan durasi kem supaya bisa lebih maksimal mulai putaran tengah sampai atas. Ubahannya, dibagian pinggang kem yang diubah menjadi lebih besar.
“Kem masih pakai yang standar, hanya dicustom atau dilas, sehingga lebih besar bagian pinggang kem-nya. Tujuannya, supaya bukaan kem lebih lama,” terang mekanik yang merahasiakan detail ukuran durasi racikannya.
Beralih ke bagian klep yang juga diganti, Doni lebih suka mengaplikasi klep milik Suzuki Thunder. Ukuran klepnya dibuat jadi 25 mm (in) dan 22 mm (ex).
“Enaknya pakai milik Thunder, pencarian part dan harganya juga enggak mahal. Jadi, bisa lebih irit. Toh, kekuatannya juga bisa dipercaya,” omongnya.
Di bagian piston, merk LHK dipercaya untuk menandingi klep Thunder. Agar kapasitas mesin maksimal kejar 200 cc, Doni aplikasi yang diameter 72 mm. Dengan stroke standar, maka isi silinder sekarang jadi 198,5 cc. “Paking blok 0,5 mm dibikin dari tembaga yang lebih tahan panas dan lebih lengket,” terang mekanik yang doyan pakai topi ini.
Lalu, susunan gigi rasio gearbox didibikin lebih berat sedikit. Gigi I, 14/31 mata. Gigi II,17/28 mata. III, std/25 mata. Gigi IV, std. Gigi V, 22/23 mata. Gigi VI, 25/21 mata. Final gir, diset 13/40 mata untuk lahap jalur 201 meter. (www.motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan: Duro
Ban belakang: Eat My Dust
Knalpot: Custom Semprong
CDI: BRT
DKMS: 0857-9191-3121
KOMENTAR