Ban trail, juga punya jenis pilihan compound. Semisal soft compound, intermediate dan hard compound. Ketiga kompon ini biasa digunakan untuk balapan. Tergantung kebutuhan dan kondisi saat balap. Tipe Soft compund biasanya digunakan untuk mendapatkan best time namun durabilitynya rendah alias ban cepat aus.
Agak berbeda untuk penggunaan jenis compound di ban penggaruk tanah.. Penggunaan ban soft compound di penggaruk tanah, untuk kebutuhan trek kering. Intermediate, merupakan compound yang bisa digunakan di lintasan kering dan basah. “Sedangkan, hard compound dibutuhkan hanya untuk medan basah,” ungkap Dodiyanto, Dodiyanto, New Production Development, PT Gajah Tunggal Mandiri selaku produsen IRC.
Ketiga jenis ban ini, juga punya ciri khas masing-masing. Yuk bahas soft compound terlebih dahulu. Soft compound, punya kontur tahu atau kembangan ban cenderung pendek, tumpul, tapak ban lebar dan kerenggangan antartahu saling berdekatan. Ban tipe ini, bagus digunakan untuk trek kering. Logikanya, kala ban menggerus tanah kering atau bebatuan, soft compound akan lebih mengikuti alur medan dan lembut.
Compound intermediate, bentuk tahu yang dimiliki ban tipe ini hampir sama dengan tipe soft compound. Tapi, tapak ban yang dimiliki lebih tinggi, permukaan tahu enggak terlalu lebar serta kembangan ban berdekatan. Ban tipe ini, bagus digunakan untuk kebutuhan adventure yang punya karakter jalan berbeda yakni basah-kering.
Terakhir, ada hard compound. Kompon keras seperti ini, punya bentuk tahu tinggi, jarang-jarang, permukaan tahu runcing dan bentuk tahu lebih kecil. Ini, tujuannya untuk melibas tanah basah seperti tanah merah. Sehingga, saat ban melindas tanah, cengkeraman ban yang tajam akan memutarkan ban dengan sedikit terjadi selip. Jarangnya tahu yang ada di ban berfungsi supaya pelepasan tanah yang menempel bisa lebih cepat dan enggak menumpuk. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR