Engine FFA di Matic Race tergolong ekstrim. “Agar bisa menyentuh garis finish wajib tahan selama balapan,” jelas Anton Solihin alias Anton Bule, manager tim KRS CV Giri Cilik.
Itulah kunci kemenangan Julio Usmanius di Pertamina Enduro Nissin BRT Matic Race (PENBMR) 2014 (2/2), kelas Matic FFA s/d 350 cc. Kala itu digelar di sirkuit dadakan area Parkir Stadion Maulana Yusuf, Serang.
Podium pertama ini karena endurance yang tinggi. Caranya menerapkan rasio kompresi rendah.
Pakai Pertamax Plus hanya dikasih kompresi 10,5 : 1. Padahal pakai Pertamax Plus, rasio kompresi harusnya bisa sampai 12,5 : 1. Tapi, supaya aman cukup 10,5 : 1.
Menurut Agus Bule, kompresi segitu didapat dari isi ruang bakar 23,5 cc. Kemudian volume silindernya 222,5 cc. Kalau dihitung pakai rumus rasio kompresi hasilnya 10,5 : 1.
“Sedangkan isi silinder 222,5 cc didapat dari piston diameter 70 mm merek Kawahara. Dikawal stroke standar 57,9 mm,” kata Ricat Hansen, chief mekanik tim yang punya bengkel Cong Speed 212 di Bekasi.
Dengan kompresi rendah, tidak membuat panas mesin membara. Tekanan di dalam silinder juga tidak terlalu tinggi. Sehingga tidak mudah overheat dan tidak mudah jebol.
Editor | : | Motorplus |