Yamaha Mio 2008 Bekasi, Main di Kompresi Rendah, Eh Malah Jadi Juara

Motorplus - Sabtu, 12 April 2014 | 17:23 WIB

Engine FFA di Matic Race tergolong ekstrim. “Agar bisa menyentuh garis finish wajib tahan selama balapan,” jelas Anton Solihin alias Anton Bule, manager tim KRS CV Giri Cilik.

Itulah kunci kemenangan Julio Usmanius di Pertamina Enduro Nissin BRT Matic Race (PENBMR) 2014 (2/2), kelas Matic FFA s/d 350 cc. Kala itu digelar di sirkuit dadakan area Parkir Stadion Maulana Yusuf, Serang.

Podium pertama ini karena endurance yang tinggi. Caranya menerapkan rasio kompresi rendah.

Pakai Pertamax Plus hanya dikasih kompresi 10,5 : 1. Padahal pakai Pertamax Plus, rasio kompresi harusnya bisa sampai 12,5 : 1. Tapi, supaya aman cukup 10,5 : 1.

Menurut Agus Bule, kompresi segitu didapat dari isi ruang bakar 23,5 cc. Kemudian volume silindernya 222,5 cc. Kalau dihitung pakai rumus rasio kompresi hasilnya 10,5 : 1.

“Sedangkan isi silinder 222,5 cc didapat dari piston diameter 70 mm merek Kawahara. Dikawal stroke standar 57,9 mm,” kata Ricat Hansen, chief mekanik tim yang punya bengkel Cong Speed 212 di Bekasi.

Dengan kompresi rendah, tidak membuat panas mesin membara. Tekanan di dalam silinder juga tidak terlalu tinggi. Sehingga tidak mudah overheat dan tidak mudah jebol.

Supaya aman lagi, bibir piston dibikin mendem 0,5 mm. Sudah termasuk aplikasi paking blok 1 mm namun belum dipasang paking head. Kalau ditambah paking head 0,3 mm jadinya 0,8 mm. Jadinya aman.

“Perbandingan kompresi engine dibikin rendah, tujuannya untuk menghindari over power. Kalau over power, bisa bikin komponen CVT mudah rusak,” Perbandingan kompresi rendah didapat, lewat seting

Masuknya bahan bakar, diatur klep in 35 mm dan ex 30 mm. Kedua klep ini, didorong noken as durasi in-ex 280 derajat. Klep isap membuka 35 sebelum TMA (Titik Mati Atas) menutup 65 setelah TMB (Titik Mati Bawah). Klep buang membuka 65 sebelum TMB dan menutup 35° setelah TMA. (www.motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI

Sok belakang: Daytona

Ban: FDR Sport XR 90/80-14

CDI: BRT Hyperband

Cakram: Kawahara

Knalpot: CLD

Karburator : Keihin PE 28

Pilot/main-jet: 48/ 145

Roller : 6 gram rata

Rasio : 14/40

Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular