Yamaha Mio karburator paling enak dioprek. Namun begitu nongol Yamaha Mio GT, speed lover ragu. Apakah Mio GT juga mudah dikorek? Membuktikan gosip tersebut, step 1 tim MOTOR Plus melakukan tes pasang knalpot racing di motor karbu dan injeksi. Karburator diwakili Mio Sporty dan injeksi Mio GT. Biar fair, pembandinganya merek dan jenis yang sama.
Sebelumnya, MOTOR Plus pernah menguji Yamaha Mio Sporty. Di atas dyno test merek Dynomite kepunyaan speedshop Ultraspeed Racing. Standarnya, Mio Sporty punya power 6,37 dk di putaran 8.432 rpm. Torsinya, terbaca 6,17 dk di gasingan 5.959 rpm.
Kemudian pasang knalpot racing tanpa tuning dan seting. Knalpot RX8 New TriOval series (leher kecil). Hasilnya power jadi 6,84 dk/8.625 rpm dan torsi 6,34 Nm/5.449 rpm. Kenaikan terbaca 0,47 dk dan 0,17 Nm.
Selanjutnya, Mio GT yang mengusung sistem injeksi dites. Keadaan standar ting-ting, punya power maksimal 6,80 dk/8.861 rpm dan torsi 7,36 Nm/6.168 rpm.
Dengan perlakukan yang sama, Mio GT tanpa tunning langsung dicangkokan knalpot RX8. Mio GT dirunning beberapa kali. Alhasil, power terbaca jadi 7,13 dk/8.969 rpm. Sedangkan torsi ada di 7,79 Nm/6.458 rpm. Artinya, kenaikan terjadi 0,33 dk dan 0,43 Nm.
Coba deh sobat lihat grafiknya. Antara Mio Sporty karbu dan Mio GT injeksi. Kondisi standar dan setelah knalpot racing, Mio GT menang power dan torsi.
Artinya, sobat tidak perlu ragu korek motor injeksi. Sama mudah dan kenaikan performance injeksi bisa lebih tinggi. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR