Belum lama ini motorplus-online.com menurunkan rubrik Motor Langka Royal Enfield yang diproduksi ulang di India. Tentunya, ini membuat penasaran, pengen rasanya menjajal langsung motor ini. Apalagi, para two wheeler sedang gandrung menggamit Royal Enfield di Indonesia. Penjualannya laku, seperti motor produksi masal.
Kami langsung sambangi trio ‘biang kerok’ yang memasukkan Royal Enfield ini ke Indonesia, hang out dengan mereka di markasnya di Kompleks Taman Berdikari Sentosa Blok K No. 13, Rawamangun, Jakarta Timur (2/4).
“Selamat datang bro, penasaran khan,” sambut Agus Sofiandi alias Andy Buell dan Gilang Ramadhan dari PT Rizky Enerji Indomotor, agen pemegang merek motor asal Chennai yang dulu bernama Madras, India ini.
Salah satu ownernya Mohamad Riza Rivai sedang ada urusan. Sebelum jajal motor ini, Andy dan Gilang bercerita sedikit trik penjualan yang bikin banyak bikers berminat.
“Kita tak bisa percaya begitu saja ketangguhan motor ini. Tahun 2013 lalu, kami dalam tim kecil datang ke India dan melakukan tur x-trem menaiki tempat tertinggi di dunia, Gunung Himayala sampai perbatasan India dan Cina. Benar-benar motor yang tangguh! Jalanan jelek berbatu, tanjakan ekstrem dilabas. Beberapa kali motor terjatuh dan no problem,” bangga Andi dan Gilang.
Lelaku turing ini tentunya jadi senjata ampuh di soal. Motoris yang doyan turing langsung tertarik untuk varian Bullet 500, basic dengan beberapa pilihan warna seharga 170 juta, krom 175 juta dan GT Racer 535 cc berwujud café racer ol skool seharga 235 juta.
Sensasi saat jajal, juga asyik diceritakan. Beberapa brother EM-Plus sudah membeli Bullet ini dan rela dipinjam untuk short trip. Pas di showroom mereka, kami sempat jajal untuk merasakan torsi besar yang jadi andalan motor satu silinder bertorsi 41,3 Nm/ 4.000 rpm ini.
Walau mesin canggih dan baru dijejali pengabut injeksi, karakternya tergolong ol skool. Suara mesin berirama satu-satu dung..dung, khasnya motor Inggris. Saat dipakai pelan, sensasi retro-nya sungguh terasa. Ergonomi motor juga sangat ideal untuk postur tubuh rata-rata bikers Indonesia. Mereka yang punya tinggi 165 cm kurang lebih, tetap nyaman menjejakkan kaki kaki secara sempurna. Motorpun tak kelewat berat dan enak diajak riding.
Tenaga 27,8 dk tentunya bisa diandalkan. Dalam beberapa situasi, katakanlah jalanan nanjak agak berbatu dan licin, Bullet mampu mengakomodir. Torsi yang besar menghindari spin belakang. Beda dengan motor-motor bertenaga dashyat yang sangat akseleratif. Di Bullet ini, percepatan bertahap dengan teknik mengurut gas sampai puncak tenaga dan kecepatan.
“Lebih fleksibel, ergonomi bersahabat, desain abadi, dipakai untuk sekadar hang out atau turing jauh, nyaman dipakai daily riding dan unggul di ketahanan,” promosi bro Andy dan Gilang. (www.motorplus-online.com)
SPESIFIKASI TEKNIK
Kapasitas: 499 cc, 1 silinder dua busi berpendingin udara, 4 tak
Tenaga: 27,6 dk
Torsi: 41,3 Nm
Penerus Daya : Rantai, 5 percepatan
Rem depan-belakang: 280 mm disc 2 piston, belakang drum brake 153 mm
Suspensi depan-belakang: Teleskopik 130 mm, double sok 80 mm
Ban depan-belakang: 90/90-19, 120/80-18
PxLxT: 220-800-1120
Wheelbase: 1.370 mm
Ground clearance: 135 mm
Kapasitas tangki: 14,5 liter
KOMENTAR