Martin Hidayat, pemilik distro apparel bertema balap, Racing Line, surprise ketika ada telepon dari Malaysia. "Nggak lama setelah itu, perwakilan tim Raceline Petronas menelepon. Mereka bilang akan datang ke Bandung untuk order. Besoknya mereka datang. Langsung order 50 kemeja untuk tim yang akan dipakai di seri perdana Moto2 tahun ini," buka Martin yang punya gerai di Jl. Sultan Agung No. 13, Bandung, Jawa Barat.
Sejak itu, secara resmi Racing Line, Bandung wajib memenuhi kebutuhan seragam tim Moto2 asal Malaysia itu. Sampai sekarang sekitar 100 kemeja diproduksi khusus untuk tim Raceline Petronas.
Mulai bahan, desain, warna dan logo-logo yang menempel di seragam tim Raceline Petronas ditentukan pihak tim. Merek dan logo Racing Line tidak ditempelkan di kemeja. Alasannya menghargai konsumen yang sudah order. "Seakan-akan kemeja bikinan tim Petronas. Merek jadi Raceline Petronas," aku Martin.
Aturan mainnya Racing Line tidak boleh memproduksi lebih dari yang diorder. Meski aturan ini tidak tertulis, tapi cara ini bisa menjaga keaslian. Orang di luar tim tidak bisa menggunakannya.
"Kalau pesannya 50 kemeja, Racing Line enggak boleh menambahnya," tambah Martin.
Lain lagi dengan produsen KYT. Tahun ini KYT dipakai Xavier Simeon, rider Moto2, dan pembalap MotoGP, Andrea Iannone. “KYT wajib menjadi anggota International Road Racing Teams Association (IRTA). IRTA inilah yang melakukan tes kualitas dan keamanan helm," terang Saiful Anwar, PR PT Tarakusuma Indah (TI), produsen KYT.
Soal desain helm untuk pembalap diserahan kepada tim. KYT mengikuti apa yang dibutuhkan pembalap dan tim.
"Tapi, nantinya helm yang dipakai pembalap Moto2 dan MotoGP akan diproduksi massal di Indonesia. Sekarang masih menunggu izin dari Departemen Peindustrian," tutup Saiful. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR