Jorge Lorenzo mengawali musim kompetisi MotoGP 2014, sepertinya memang cukup bermasalah. Bukan hanya karena ia melakukan kesalahan di seri perdana MotoGP di Qatar. Namun hingga berlangsungnya seri kedua MotoGP di Austin (Circuit of the Americas), sang juara dunia MotoGP sebanyak 2 kali itu justru melakukan kesalahan kedua. Dimana ia melakukan jump start dan harus menjalani hukuman ride through penalty.
Merunut dari persiapan yang ia lakukan sepanjang akhir pekan lalu, memang Lorenzo cukup kecewa dengan performa ban. Lantaran tidak bisa klop dengan motornya. Ditambah lagi masalah yang terjadi ketika berada di grid start. Yaitu banyak nyamuk yang masuk di helmnya, membuat ia nekad mencabut tear-off (pelindung dari debu dan kotoran yang bisa nempel di visor helm).
“Saya sudah tidak bisa berpikir banyak dan gagal fokus, sehingga bikin kesalahan besar di grid start. Ketika sampai di grid start, banyak nyamuk yang masuk ke helm. Hingga akhirnya tear-off helm aku buka. Belum pernah terjadi seperti ini, yang akhirnya mengganggu fokus untuk balapan. Belum lagi lampu merah yang terasa sangat lamban dari normalnya,” ungkap Lorenzo.
“Itu adalah start terbaik dalam hidupku, sayangnya tidak sah. Mohon sebesar-besarnya pada tim atas kesalahan yang terjadi di seri kedua. Beruntung tidak terjatuh saat balapan. Karena usai melakukan kesalahan, sangat mungkin melakukan kesalahan berikutnya yang bisa berakibat fatal,” imbuhnya.
Meski ia merasa sangat bersalah pada Yamaha, namun Massimo Meregalli (Manager tim Movistar Yamaha MotoGP), menegaskan bahwa itu memang bisa terjadi. “Kita semua tahu, ia adalah salah satu pembalap yang jarang melakukan kesalahan. Tapi ia tetap melakukan yang terbaik usai kesalahan tersebut,” timpalnya. (motorplus-online.com)
KOMENTAR