Sebelumnya Mio GT dan Mio Sporty up grade performa hanya ganti knalpot racing merek RX8 New Trioval Series dengan leher kecil. Hasil dari upgrade pertama tersebut, power berada di 6,78 dk/ 8.625 rpm dan torsi puncak 6,36 Nm/ 5.449 rpm.
Pada sesi kedua, edisi 790, membahas tentang komparasi kenaikan power dan torsi Mio GT ketika ganti knalpot RX8 Trioval Series dikombinasi aplikasi ECU merek aRacer dan Mio Sporty pakai CDI Kawahara Racing. Pada Mio Sporty, main jet standar yang semula berukuran 110, naik satu step jadi ukuran 112 dan pilot jet 40 yang masih tetep standar.
Hasil dari dynotest power Mio Sporty tercatat 7,11 hp/ 8.538 rpm dan torsi 6,77 hp/ 6.990 rpm. Di kubu injeksi, data yang didapat Mio GT bisa menyemburkan power 7,61 dk/ 8.906 rpm dan torsi 6,97 Nm/ 7.310 rpm.
Itu sih masih kurang poll! Biasanya, sobat yang sudah melakukan ganti knalpot, jetting dan ganti CDI, masih kurang puas atas hasil yang didapat. Akhirnya, mereka melakukan tempuh jalan perbesar isi silinder alias bore up. Makanya, tahap ketiga ini, tim bakal melakukan bore up Mio GT dan Mio Sporty.
Untuk paket bikin gambot isi silinder, keduanya dijejalkan paket bore up yang disediakan Kawahara Racing. Paket ini terdiri dari blok silinder piston diameter 58,5 mm, ring piston, pen piston, paking head dan paking blok. Pilihan paket bore up ini, juga sudah termasuk noken as. Ya kalau kata ‘cabe-cabean’ sih, spek ini 58-an, sob!
Dengan aplikasi seperangkat part dari Kawahara, otomatis isi silinder Mio GT dan Mio Sporty yang mulanya 113,7 cc jadi lebih gambot. Bila dihitung dengan stroke 57,9 mm, kali ini kapasitas silinder keduanya 155,5 cc. Setelah, dbore up. Part yang diaplikasi di sesi 1 dan 2 kembali dicangkokan.
Spek mesin karbu dan injeksi punya karakter berbeda, makanya perbandingan kompresi keduanya dibikin enggak sama.Coba deh sobat tengok, standarnya perbandingan kompresi Mio GT ada di 9,3 : 1 dan Mio Sporty 8,8 : 1. Setelah dibore up, Mio GT dibikin 12 : 1. Sedangkan Mio Sporty diseting 10 : 1. Keduanya, diseting untuk melahap Pertamax.
Sebagai awalan, Mio karburator yang duluan didyno. Supaya hasilnya maksimal, Mio Sporty dirunning beberapa kali. Kali ini, power Mio Sporty ada di angka 10,28 dk/ 8.262 rpm. Sedang, torsinya ada di 11,11 Nm/ 6.484 rpm. Artinya, power naik maksimal naik 3,13 hp dan torsi 4,33 Nm dari sebelum bore up.
Sekarang, giliran Mio GT yang dites dengan cara sama. Tercatat, peak power Mio injeksi berada di angka 12,12 dk/ 8.804 rpm dan torsi maksimal 10,78 Nm/ 7.902 rpm. Hasil akhir kenaikan untuk power yaitu 4,50 hp dan torsinya yang naik 3,80 Nm.
Dilihat dari kenaikan power dan torsi total, artinya Mio GT basic injeksi tak kalah mudah diupgrade dibanding Mio Sporty. Padahal, part yang digunakan dibikin sama speknya. Sesi berikutnya, tim MOTOR Plus bakal mengajak pembalap handal matic race untuk mengujinya langsung di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR