Sepanjang menjalani sesi tes resmi pra musim MotoGP 2014, performa Aleix Espargaro menggunakan motor dengan spesifikasi Open Class (OC), tampil kompetitif. Tapi kondisinya berbeda saat balapan berlangsung. Dimana motornya tetap tertinggal jauh dari motor di tim Factory Bike (FB). Kondisi ini membuatnya semakin pesimis, lantaran 4 seri yang berlangsung musim 2014, ia selalu tertinggal jauh dari para pembalap yang pakai motor FB.
Akibat dari selisih yang cukup jauh itulah, ia sendiri tidak mau terlalu berharap bisa meraih podium. Artinya sang juara dunia kategori CRT sebanyak 2 kali di MotoGP itu, melihat perbedaan sistem ECU terutama penggunaan software sendiri, cukup besar. Dimana ia tidak bisa nyaman mengerem, menikung, hingga melakukan akselerasi.
“Kami mulai harus melupakan meraih posisi finish di podium. Lantaran perbedaan sistem elektronik di motor ini cukup besar. Ketika menikung dan berakselerasi, motor ini mengalami cukup banyak sliding. Bukan hanya masalah kecepatan maksimal dan akselerasi saja, tapi semua tentang elektronik. Ya memang akan ada beberapa sirkuit yang membuat kami bisa tampil kompetitif. Tapi kesempatan untuk podium tetap tipis,” pesimis Espargaro.
Artinya pengaturan traksi dari mesin ke roda, tidak bisa diatur dengan baik oleh sistem komputerisasi standar dari Dorna Sports. Sementara software yang diisi sendiri oleh tim di kategori FB, bisa melakukan semua itu.
Namun keuntungan bisa tetap melakukan riset di musim berjalan, membuat Espargaro menaruh harapan bisa menggali potensi terbaik motornya. “Di MotoGP Perancis nanti, Ducati dan Honda akan difavoritkan. Tapi saya akan berupaya melakukan yang terbaik. Agar mampu meraih hasil terbaik pula di sana,” timpalnya. (motorplus-online.com)
KOMENTAR