Proses pendidikan melalui Yamaha Riding Academy (YRA). YRA kali ini digelar minggu lalu (29-30/4) di sirkuit Sentul, Bogor. Ada tujuh pembalap ikutan YRA. Seperti biasa, Yoshiyaki Kato yang juga mantan pembalap era 1994-1996, jadi instruktur YRA kali ini.
Tujuh pembalap yang turun di YRA lalu Imanuel Pratna (Yamaha IndoProm), Sigit PD (TDR Yamaha Yonk Jaya), Anggi Permana (Yamaha Trijaya), M. Zaki (Yamaha Ridlatama), Fitriansyah Kete (Yamaha Tunggal Jaya), Rey Ratukore (Yamaha Tunggal Jaya), dan Tammy Pratama (Yamaha SND). Pemilihan pembalap dilihat dari usia yang rata-rata 20 tahunan dan secara teknik balap masih bisa dikembangkan.
"April lalu empat sudah latihan di sirkuit Sugo. YRA kali ini lebih banyak ke teknik balap," terang M. Abidin, GM Service & Motorsport YIMM.
Tentu saja di Sentul jadi latihan kesekian kalinya untuk persiapan menghadapi Endurance World Championshiop, Suzuka 4 Hours (WCS4H), Juli nanti. Sudah ditentukan empat nama yang akan mewakili YIMM di WCS4H, yakni yaitu Rey, Imanuel, Sudarmono, dan Sigit PD. Nanti keempat pembalap itu bergabung dengan tim lokal Jepang, yakni Ito Racing dan RC Koseien.
Sedangkan tiga pembalap Yamaha yang ikutan YRA kali ini, sebagai program tambahan untuk mematangkan pengetahuan teknik 600 cc.
Pada pelatihan hari pertama di Sentul, pembalap dilatih teknik dasar safety riding. "Mereka masih harus beradaptasi dengan motor sport dan paham bedanya mengendalikan motor sport dengan bebek yang aman di sirkuit," terang Kato san
Latihan adaptasi dilakukan dengan pengecekan lintasan Sentul. Dengan pengecekan lintasan, rider bisa menentukan titik pengereman.
"Pembalap harus tahu tujuan penge-reman. Supaya secepatnya bisa masuk tikungan," papar Kato. "Penentuan titik pe- ngereman perlu feeling yang pas. Semakin sering dilatih, bisa memangkas waktu tempuh yang lumayan," pungkas Rey. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR