Meski terlahir dengan DNA pacuan sirkuit, tetapi enggak adfol jika Yamaha YZF-R6 tak dibawa merasakan sensasi jalan umum. Makanya, EM-Plus terbang ke Bali untuk merasakan riding dengan supersport pabrikan logo Garputala itu.
Riding bersama R6 di Pulau Dewata, tentunya cukup mengasyikan. Cukup banyak trek lurus yang disajikan. Seperti di Jl. By Pass dari Nusa Dua ke arah Jimbaran. Hanya saja, power 123,7 ps/14.500 dan torsi 65,7 Nm/10.500 yang dimiliki R6, tidak bisa dikeluarkan semua.
Trek lurus memang panjang, tetapi banyak juga putaran balik di jalur tersebut. hanya sesekali saja merasakan ganasnya power dari mesin 4 silinder segaris yang tiap silindernya disumpal bore 67 mm x stroke 42,5 mm itu. Selebihnya, tentu kudu merasakan padatnya traffic di Pulau Pariwisata.
Dengan setang jepit yang menciptakan gaya merunduk, tentunya sedikit kurang tepat ketika diajak melintas kemacetan. Namun, desain rangka R6 yang mengusung sudut caster 24 derajat dan trail 97 mm, masih bisa diajak lincah untuk mencari celah agar tak terjebak macet.
Maklum saja, Bali yang kala itu tengah memancarkan terik mentarinya, ditakutkan juga bisa bikin engine pacuan yang dijejali 4 klep ditiap silindernya ini ikutan panas.
Sebab, selama riding, suhu mesin cukup tinggi. Ketika berhenti sejenak di kemacetan, suhu mesin yang ketika riding bermain di 95 - 99 derajat, ikutan melonjak hingga 105 derajat. Selain membuat paha bagian dalam panas, juga enggak mau mesin overheat dan akhirnya kehilangan power. Terutama, ketika memasuki rute Pecatu.
Tapi, akhirnya semua terbayar tuntas! Ketika memasuki kawasan Dreamland, banyak jalan berliku yang kosong coba ditawarkan. Tentunya, kondisi ini enggak disia-siakan.
Tiap ruas jalan, coba dimaksimalkan. Tiap tikungan, coba dilewati. Rasanya, DNA balap dari R6 keluar dengan sendirinya. Manuver di tikungan, terasa stabil meski sok depan-belakang masih dalam kondisi standar dan belum diset-up. R6 pun mudah dikendalikan dalam setiap kondisi jalan dan tikungan. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR