Tapi, hasilnya sudah lumayan loh! Saat diydno, putaran mesin bisa berkitir ke 14 ribu rpm. Woww..!! Pastinya pencapaian tersebut usai ECU diganti pakai BRT Juken untuk atur ulang debit bensin, timing pengapian plus buka limiter rpm.
Power maksimum yang terukur mesin Dyno Jet 250i buatan Amerika milik BRT, tembus 16,24 hp/13.400 rpm. Torsinya mencapai 7,64 lb.ft (10,36 Nm)/ 9.500 rpm. “Targetnya sih 18 hp,” imbuh Tomy.
Tapi, meski masih pakai piston standar, tentunya kompresi mesin dipadatkan lagi lewat ubahan kubah head cylinder. Trus untuk mengakail campuran gas lebih banyak, saluran masuk dan buang diporting. Klep in dan ex yang standarnya berdiameter 25,5/21 mm (in/ex) diganti 26/23 mm. “Hasil pengukuran flowbanch, ubahan tersebut baru menunjukkan 93 cfm. Nanti akan diperbaiki lagi,” bilangnya.
Tak lupa profil kem dibentuk ulang pakai mesin CNC. Kem in dipatok membuka di 59º sebelum TMB dan menutup di 35º setelah TMA. Kem out diset membuka di 34º sebelum TMA dan menutup di 58º setelah TMB. “LSA-nya 110º dengan tinggi angkatan klep (lift) sama, 9 mm. Overlap-nya 3,5 mm,” beber Tomy.
Throttle body (TB) diganti dengan hasil rancangan BRT yang menganut katup butterfly. "Rancangan sendiri pakai CNC. Diamater venturinya 26 mm," tukas Tomy sembari kasih tahu TB BRT tersebut dilego Rp 2 juta. Kalau berikut ECU Juken kena Rp 3 juta. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR