Sebenarnya event sekelas kejurnas MotorPrix lebih baik menggunakan waktu dua hari atau tiga hari? Kalau flash back di seri I (Sentul Karting) dan seri II (Solo), MotorPrix digelar tiga hari. Hari pertama atau Jumat dijadikan sesi latihan resmi.
Kejadian berbeda terjadi di putaran II yang berlangsung di sirkuit Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Ada 183 starter tapi baru bisa latihan resmi Sabtu siang. Artinya, pembalap dan mekanik hanya punya waktu satu hari untuk seting dan pengenalan sirkuit.
Setelah babak latihan resmi disusul sesi QTT. “Ada plus minusnya jika mulai Sabtu. Enaknya biaya operasional di satu event bisa dipangkas dengan minusnya Jumat tidak ada free practice,” bilang Totok Suroto, Manager Astra Motor Racing Team, Jogja.
Memang, kekurangan lokasi sirkuit non permanen jadwal free practice tidak bisa diduga. Bisa jadi lokasi yang biasanya menggunakan jalan raya umum masih terpakai. Berbeda dengan sirkuit permanen yang bisa dipakai kapan saja.
“Di situlah kita harus memahami kondisi sirkuit non permanen. Kemungkinan Jumat masih dipakai kegiatan lain. Tapi, alangkah baiknya latihan resmi digelar dua kali. Jadi, kami masih bisa seting motor,” ungkap Ahmad Jayadi, pemilik Daya Honda Jayadi KYT Showa Pikoli FDR CLD Team.
Tapi, harus diingat, mesin yang dipakai tergolong spek baru. Data tahun lalu tidak bisa dipakai karena pasti akan ada perubahan lay out trek yang non permanen.
“Kenapa Sabtu pagi belum bisa dilaksanakan jadwal latihan resmi? Jadi, QTT bisa dilaksanakan dua kali ketimbang menunggu di paddock sampai siang nggak ada kegiatan,” ucap Ahmad Muhaimin, tunner dan pemilik tim Faito Doxtor X Al-Dan Right.
Sisi lain digelarnya latihan resmi yang dibarengkan dengan QTT hari Sabtu bikin pembalap banyak yang kewalahan. “Dari latihan ke QTT waktunya jelas kurang untuk istirahat. Belum lagi latihan di dua kelas berbeda, nantinya pas QTT tinggal capeknya,” sesal Wahyu Sanjaya dari tim Daya NKN Daytona IRC.
Mengiyakan komentar Wahyu, memang minimal latihan dibikin dua kali. Jadwalnya bisa mulai Jumat atau Sabtu pagi. “Untuk mengenal karakter sirkuit. Setting motor juga bisa leluasa,” ucap Richard Taroreh, rider Yamaha Yonk Jaya.
Dari aturan di buku kuning PP IMI, Jumat hanya diisi skrut. “Kami serahkan ke penyelenggara. Jika Jumat setelah skrut mau dipakai latihan enggak masalah,” bela Nugroho Wijayanto, Ketua Juri MotorPrix Malang. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR