Seri pertama Pertamina Enduro KYT AHRS Drag Bike 201 M (PEKADB) 2014 menjadi pilot project penerapan dragster seeded dan pemula. Balapan lurus yang digelar di Parkir Timur, Senayan, Jakarta Pusat, minggu lalu (17/5), membagi dua kelas percobaan untuk pemula dan seeded, yaitu Sport 2-tak Rangka Standar s/d 155 cc dan Matik Tune up s/d 200 cc
“Dua kelas itu yang dicoba untuk pembagian joki seeded dan pemula karena dua kelas itu paling ramai peserta. Ke depan bisa saja diterapkan di kelas lain,” ungkap Helmy Sungkar, bos Trendypromo Mandira (TM), promotor PEKADB.
Target lain yang disasar TM dengan pembagian kategori pembalap untuk kesetaraan. “Selama ini kalau yang pemula ketemu pembalap mahir dalam satu kelas sudah bisa dipastikan siapa pemenangnya. Nah, pembagian ini juga ada unsur pembinaannya,” bilang promotor berusia 62 tahun.
Pernyataan Helmy disetujui hampir seluruh pembalap. “Selama ini kalau ketemu dengan pembalap yang sudah punya nama, mental jatuh duluan. Pasti akan berat melawan mereka,” curhat Anto Galau, joki Tiara Motor, Cirebon.
Angga, pemilik tim OEI Kolor Ijo pun demikian. “Dengan adanya pembagian pembalap, drag bike selangkah maju menuju kejuaraan yang profesional. Selama ini kan balap trek lurus ini hanya dianggap sebelah mata, bahkan oleh PP IMI sekalipun,” bilangnya.
Namun, pembagian ini bukan tanpa masalah. Beberapa tim menganggap aturan ini tidak tegas. “Ada beberapa pembalap yang mestinya ikut seeded karena diketahui sering menang di kejuaraan daerah, namun nyatanya masih tercatat di kelas pemula,” bilang Andri ‘Gandrek’ Setiawan, manajer tim Rannal KYT Jocel GV OP 27 KDX.
Terhadap hal ini, Helmy menyatakan mereka yang tergolong joki senior di PEKADB pernah menjadi Juara 1 sampai Juara 3 selama tiga tahun terakhir. “Eventnya harus yang dibikin Trendypromo Mandira lho. Jumlah pembalap yang tercatat masuk seeded sekarang 59 orang. Tapi, tahun ini masih jadi awal. Moga tahun depan datanya sudah lebih pasti lagi,” tegas Helmy.
Toddy Andries yang bertugas sebagai juri PEKADB berharap semua pilihan untuk kebaikan pembalap harus diuji. Apa-kah pakai seeded atau pakai usia. “Tugas PP IMI untuk mengkajinya. Mereka harus turun melihat fenomena yang ada di kejuaraan balap ini,” tutup Om Toddy. (www.motorplus-online.com)
Hasil Lomba
DB1 (Sport 2-tak Tune up 155cc)
1. (379) Achonk S Jakarta TDC MC TRD 7,593
2. (448) Dwi Batank Semarang Kawahara Ice AHRS KYT 7,939
3. (500) Hendra Kecil Magelang RANNALT JYT JOCEL GV OP 7,939
DB2 (Matic Tune up 200 cc, Non Seeded)
1. (302) Sani Kedot Bandung Anker Sport IRC GM 8,126
2. (469) Akip Kipli Jakarta Kawahara Top Jaya Pells KYT 8,131
3. (276) Heru Kecil Jakarta Peps Autolube Auto Sonic CLD 8,130
DB2B (Matic Tune up 200cc, Seeded)
KOMENTAR