Namun agar bisa memenuhi konsep superbike yang bisa nyaman dipakai harian, “Pulley penggerak butterfly pada throttle body dirancang agak lonjong. Tidak bulat seperti di motor injeksi pada umumnya. Kami namakan progressive pulley. Tujuannya agar saat rider buka gas, valvenya ngebukannya sedikit. Sehingga entakan tenaga tidak meledak-ledak. Sehingga motor tetap nyaman meski dibawa jalan santai,” tambahnya. Oww gitu ya!
Nah, konsekuensi dari kinerja mesin yang tinggi dalam mengail performa besar, material komponen silinder yang digunakan sudah pasti badak. “Pistonnya pakai jenis forging dikombinasi DiAsil Cylinder,” lanjut Abidin.
Lalu untuk mengantisipasi tekanan oli tetap stabil dan merata tersalur ke kepala silinder, ruang bagian bawah karter dirancang celong dengan posisi pompa di bagian itu. Jadi, ketika motor direm, oli masih berada di dalam karter, tidak bergerak ke dapan.
Oh iya, meski hanya sempat nyobain di tempat, fitur yang ditawarkan R25 yang dilego Rp 53 juta on the road DKI Jakarta cukup wah dan sangat memanjakan penunggangnya. Salah satunya pada panel indikator yang dikombinasi analog di bagian takometer dan digital untuk spidometer.
”Panel indikatornya dilengkapi dengan 2 pilihan trip meter. Selain itu juga ada jam, fuel comsumtion, serta shift light yang bisa diatur sesuai rpm yang dikehendaki,“ ujar Abidin
Wah, keren ya! (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR