Ardan mampu melesat di barisan depan sejak dari start hingga finish di IRS (Indonesia Race Series) di Sentul beberapa waktu lalu. Rahasia kencangnya pacuan racikan Illegal B’Pro RC1 Alpinestar B8 Auto Racing ini konon lantaran didukung peranti mobil.
“Kami ganti ECU-nya pakai Mega Squirt (MS) yang biasa digunakan untuk mesin mobil spek balap. Prinsip kerjanya hampir sama. Mapping juga gak jauh beda dengan ECU motor,” beber Ahmad Saihu alias ‘Usay’, owner Illegal Racing di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Soalnya, di pasaran masih sulit nemuin ECU untuk mesin multi silinder kayak Ninja 250 yang menganut dua silinder. “Kebanyakan pada pakai piggyback. Makanya saya coba ECU mobil ini karena bisa dipakai buat mesin bersilinder tunggal hingga 5 silinder,” terangnya.
Pada proses pengaplikasiannya bukan tanpa kendala. Tak semena-mena peranti kelistrikan ini begitu saja nemplok di Ninja nopekgo. “Mesti sesuaikan soket ECU-nya. Ngurut ulang kabelnya makan waktu sampai satu bulan,” tutur Usay.
Tak hanya itu, indikator rpm juga ikut error ketika ECU dipasang. Meski demikian, jerih payah sang modifikator akhirnya cukup ampuh untuk menjaga kestabilan tenaga pada motornya. Hal ini akibat semburan bahan bakar plus udara yang selau pas menyuplai ruang bakar.
Namun tak lepas juga dari usaha memancing campuran gas deras dan memperlancar pembuangan sisa pembakaran. Yakni, dengan memperbesar saluran masuk dan buang, plus menata ulang durasi buka-tutup klep pada noken as. Kem isap dibikin berdurasi 278, membuka 39 sebelum TMA dan menutup 59 setelah TMB. Sedangkan buangnya diset berdurasi 280, buka di 65 sebelum TMB dan menutup di 32 setelah TMA.
Lalu agar buka tutup klep sempurna tanpa floating, Usay memilih pakai per klep impor. Gas pol, bor! (www.motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Battlax 120/60-17
Ban belakang: Battlax 150/60-17
Final gear : 14/46
Knalpot : B’Pro
Master rem depan : Brembo
Kaliper rem depan: Brembo
KOMENTAR